Mobil listrik sedang diisi ulang baterainya di stasiun pengisian baterai taksi Bluebird, Jakarta, beberapa waktu lalu.(MI/ADAM DWI.)
PT Blue Bird Tbk (BIRD) mencatat kinerja keuangan solid hingga kuartal III 2025 dengan pendapatan sebesar Rp4,12 triliun atau tumbuh 12,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Laba bersihnya naik 10,5% menjadi Rp488 miliar.
EBITDA meningkat 13,6 persen menjadi Rp996,6 miliar. Direktur Utama Bluebird Adrianto (Andre) Djokosoetono dalam keterangan di Jakarta, Selasa (28/10), mengatakan pertumbuhan itu mencerminkan efektivitas strategi dalam memperluas kanal layanan, meremajakan armada, serta memperkuat efisiensi dan pengalaman pelanggan.
"Ini menunjukkan permintaan yang tetap sehat meskipun sempat terdampak oleh demonstrasi besar di beberapa kota pada awal September," ujarnya. Kontribusi pendapatan Bluebird hingga kuartal III 2025 terdiri dari sekitar 70% segmen taksi dan 30% segmen nontaksi dengan pertumbuhan solid dan merata di seluruh lini bisnis.
Segmen taksi mencatat kinerja positif didorong peningkatan permintaan di luar Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek) yang menunjukkan pemulihan kuat serta optimalisasi armada. Segmen nontaksi juga terus menguat, terutama melalui layanan bus, shuttle, dan BRT yang berkembang dengan perluasan jangkauan dan
okupansi yang meningkat.
Andre menuturkan kinerja hingga kuartal III mencerminkan efektivitas eksekusi strategi perusahaan untuk menjaga pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan. Pencapaian itu menunjukkan bahwa strategi diversifikasi dan transformasi digital yang dilakukan berjalan di jalur yang tepat.
Menurut dia, transformasi digital juga terus mendorong peningkatan kinerja Bluebird Group, khususnya melalui optimalisasi kanal pemesanan daring yang bertumbuh, terutama dari aplikasi MyBluebird dan integrasi dengan mitra ride-hailing. Fitur Fixed Price pada aplikasi MyBluebird menunjukkan peningkatan penggunaan yang signifikan dibandingkan fitur lain. (Ant/I-2)
