
PEMERINTAH Malayasia, pada Sabtu (8/3) menegaskan kembali komitmennya untuk menemukan jawaban atas salah satu misteri terbesar dalam dunia penerbangan, dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dari 239 orang yang berada di dalam pesawat Malaysia Airlines MH370, yang menghilang di atas Samudera Hindia pada tanggal 8 Maret 2014. Dalam sebuah pernyataan, kementerian transportasi menegaskan kembali “komitmen tak tergoyahkan” pemerintah terhadap investigasi, termasuk upaya pencarian ketiga yang diluncurkan pada akhir Februari oleh perusahaan Amerika Serikat, Ocean Infinity.
“Tetap menjadi tanggung jawab kami untuk mencari semua petunjuk yang kredibel untuk menemukan tempat peristirahatan terakhir MH370, memberikan kepastian yang sangat dibutuhkan oleh para keluarga penumpang,” ujar pernyataan tersebut dilansir dari EFE, Minggu (9/3).
Pemerintah mengakui bahwa kontrak dengan Ocean Infinity belum selesai, namun memastikan bahwa diskusi sedang berlangsung, mengingat minat publik yang kuat dalam kasus ini.
Terlepas dari kesepakatan yang tertunda, Ocean Infinity mengerahkan kapal-kapalnya pada Februari untuk memindai area seluas 15.000 kilometer persegi, yang beroperasi dengan basis “tidak menemukan, tidak ada biaya”, demikian konfirmasi dari Kuala Lumpur.
Sebuah kelompok yang mewakili keluarga korban mendesak pihak berwenang untuk mempercepat penandatanganan kontrak sembari mengungkapkan rasa terima kasih atas upaya-upaya baru untuk menemukan pesawat.
“Kami telah berduka atas hilangnya orang-orang yang kami cintai di MH370 sejak tahun 2014 dan masih menunggu penjelasan yang kredibel atas hilangnya pesawat dan para penumpangnya, dengan harapan hal itu akan memberikan kepastian bagi keluarga-keluarga yang telah menderita begitu lama,” ujar kelompok tersebut.
Beberapa kerabat menghadiri upacara keagamaan di Kuala Lumpur untuk menandai peringatan tersebut, sementara yang lain mengadakan konferensi pers di Beijing, di mana mereka menyoroti bahwa 153 penumpang yang hilang merupakan warga negara Tiongkok.
Penerbangan ini juga membawa 50 warga Malaysia (termasuk 12 awak pesawat), tujuh warga Indonesia, enam warga Australia, lima warga India, empat warga Prancis, tiga warga Amerika, dua warga Selandia Baru, dua warga Ukraina, dua warga Kanada, satu warga Rusia, satu warga Belanda, satu warga Taiwan, dan dua warga Iran.
MH370 menghilang sekitar 40 menit setelah berangkat dari Kuala Lumpur menuju Beijing, berbelok arah menuju Samudera Hindia bagian selatan setelah memasuki wilayah udara Vietnam. Penyebab hilangnya pesawat masih belum diketahui. (EFE/H-4)