Bendahara Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Banten Moh. Riefqi Saputra.(dok. istimewa.)
BENDARAHA Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Banten Moh. Riefqi Saputra menilai tayangan Trans7 yang viral sangat menyesatkan. Terlebih narasi yang disampaikan sangat keliru terkait makna pendidikan di pondok pesantren.
Menurut Riefqi pesantren bukan sekadar tempat belajar agama, melainkan pusat pembentukan akhlak dan karakter bangsa. Sehingga filosofi pendidikan tersebut perlu dipahami dengan seksama.
"Pondok Pesantren membentuk akhlak mulia dan karakter. Bukan hanya ilmu pengetahuan," kata Riefqi dalam keterangannya, Rabu (15/10).
Lebih jauh Riefqi mengungkapkan pesantren telah melahirkan generasi ulama, pemimpin, dan tokoh nasional. Jadi sangat tidak pantas bila Trans7 menyinggung kehidupan santri dengan narasi satir.
"Pondok Pesantren itu telah lahir ratusan tahun. Jangan menempatkan pesantren secara negatif, jadi harus memahami pesantren secara utuh dan kultural," ujarnya.
Seperti diketahui, tagar #BoikotTrans7 tengah ramai diperbincangkan di media sosial X (Twitter) sejak Senin (13/10) malam hingga hari ini menyusul kontroversi tayangan yang dianggap menyinggung Pondok Pesantren Lirboyo.
Aksi boikot itu muncul sebagai reaksi kekecewaan warganet terhadap program “Xpose Uncensored” di Trans7 yang dinilai melecehkan pesantren dan ulama. Dalam episode program Xpose yang tengah ramai dibicarakan menampilkan sejumlah narasi dan visual yang dinilai menciptakan stereotip negatif terhadap kehidupan di pesantren. (Cah/P-3)


















































