Pemerintah Komitmen Percepat Pelaksanaan Program Magang Nasional

3 days ago 12

SEKRETARIS Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menegaskan komitmen pemerintah untuk mempercepat pelaksanaan Program Magang Nasional sebagai upaya membuka peluang kerja bagi lulusan baru perguruan tinggi dan pendidikan vokasi di seluruh Indonesia. Program Magang Nasional merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto yang diimplementasikan melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) guna memperkuat ekosistem ketenagakerjaan nasional dan menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan dunia kerja.

Dalam keterangannya, Teddy menyampaikan bahwa pemerintah menaruh perhatian serius agar para lulusan baru dapat segera memperoleh kesempatan belajar dan bekerja di dunia industri. “Bapak Presiden, melalui Bapak Menteri, mempunyai program untuk bagaimana caranya para lulusan sarjana fresh graduate, kemudian diploma yang dalam satu tahun belakangan ini nanti akan lulus, dapat langsung bekerja, belajar, dan judulnya dalam hal ini adalah Program Magang Nasional,” ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Minggu (12/10).

Menurutnya, pelaksanaan gelombang pertama Program Magang Nasional akan dimulai pada Oktober 2025 dengan melibatkan sekitar 20.000 peserta di berbagai sektor dan perusahaan. Pemerintah menargetkan perluasan jumlah peserta hingga mencapai puluhan ribu bahkan ratusan ribu pada tahap-tahap selanjutnya.

“Jadi bulan Oktober sebagai awal gelombang pertama 20.000, tentunya segera, segera kita buka lagi, bisa 20.000, 30.000, sampai ratusan ribu,” tuturnya.

Teddy menambahkan, program ini memberikan manfaat langsung bagi peserta, mulai dari kesempatan untuk bekerja dan memperoleh pengalaman profesional, hingga mendapatkan uang saku sesuai dengan upah minimum di masing-masing daerah. “Manfaatnya apa? Satu, bisa langsung bekerja. Anda bayangkan tanggal 20 Oktober, beliau-beliau sudah kerja sama dengan berbagai ribuan perusahaan, tanggal 20 Oktober nanti langsung bekerja,” ujar Teddy. “Yang kedua dapat pengalaman. Yang ketiga langsung dapat uang saku. Uang sakunya berapa? Sesuai dengan upah minimum dari kabupaten dan kota yang nanti akan mempekerjakan di perusahaan itu,” lanjutnya.

Sebagai ilustrasi, Teddy menyebutkan bahwa uang saku bagi peserta magang di wilayah Jakarta akan disesuaikan dengan upah minimum provinsi, yakni sekitar Rp5,4–Rp5,5 juta per bulan. Besaran uang saku di daerah lain akan menyesuaikan dengan ketentuan upah minimum di masing-masing kabupaten atau kota. “Jadi contohnya berapa? Misalnya di Jakarta, ya berarti upah minimum di sini Rp5,4–5,5. Tiap bulannya para sarjana yang bekerja, yang magang, ya dapat segitu. Dan tentunya nanti di daerah lain, sesuai dengan upah minimum dari kota dan daerah tersebut,” jelasnya.

Lebih lanjut, Teddy menyampaikan bahwa pemerintah akan terus melakukan pengawalan dan evaluasi terhadap pelaksanaan program ini. Ia menegaskan pentingnya sinergi lintas kementerian, lembaga, dan pelaku usaha agar pelaksanaan Program Magang Nasional dapat berjalan efektif dan memberikan dampak nyata bagi peserta.

“Tinggal kita kawal, kita cek betul nanti bagaimana pelaksanaannya. Sejauh ini sangat baik, dan tentunya ini berkat dari teman-teman pegawai Kemnaker semua,” ujar Teddy.

Dia juga memberikan apresiasi kepada jajaran Kemnaker yang telah bergerak cepat dalam menyiapkan mekanisme dan kerja sama dengan berbagai perusahaan peserta program. “Jadi kita ucapkan terima kasih semuanya, teruskan, ya mari kita saling kerja sama semuanya,” ucapnya.

Pemerintah berharap, melalui pelaksanaan Program Magang Nasional, akan tercipta generasi muda Indonesia yang siap kerja, adaptif, dan berdaya saing tinggi, serta berkontribusi langsung terhadap pembangunan ekonomi nasional. (H-1)
 

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |