
PEMERINTAH meluncurkan Bantuan Langsung Tunai Kesejahteraan Rakyat (BLT Kesra) senilai sekitar Rp30 triliun untuk 35,4 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Program ini dirancang menjaga daya beli di tengah tekanan ekonomi global.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegaskan BLT Kesra memperkuat bansos reguler sekaligus menyasar keluarga baru.
“Presiden menekankan penyaluran harus tepat waktu, tepat sasaran, dan dipakai untuk kebutuhan pokok,” ujarnya.
Distribusi dana ditempuh lewat dua jalur: bank Himbara bagi penerima yang sudah memiliki rekening, dan PT Pos Indonesia untuk yang belum bankable. Pos juga menyiapkan layanan antar ke rumah demi mempercepat penyaluran.
Plt Dirut Pos Indonesia, Haris, menyebut target rampung dalam 20 hari. “Seluruh proses memakai sistem digital Post Giro Cash agar transparan dan akuntabel. Penerima diverifikasi langsung, data tersinkron real time,” katanya.
Setiap penerima akan dibuatkan rekening giro baru untuk memperluas akses keuangan. Ia berharap peredaran tunai mendorong ekonomi lokal, terutama di desa.
Mensesneg Prasetyo Hadi menjelaskan tambahan anggaran berasal dari efisiensi dan realokasi belanja kurang produktif. “Dana dialihkan ke kegiatan yang berdampak langsung bagi masyarakat. Ini komitmen pengelolaan fiskal yang efektif dan berkeadilan,” ujarnya.
Pemerintah menargetkan BLT Kesra bukan sekadar bantalan sementara, melainkan jembatan menuju kemandirian. “Harapannya, penerima manfaat naik kelas: dari penerima bansos menjadi pelaku ekonomi mandiri,” tutup Saifullah.(Z-10)