Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam Fary Djemy Francis (kanan) di BP Batam, Kepri, Jumat (17/10/2025).(Dok. Istimewa)
DEPUTI Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam, Fary Djemy Francis, mendorong Pemerintah Amerika Serikat untuk membuka kantor perwakilan perdagangan pertamanya di Batam sebagai bagian upaya memperluas jaringan perdagangan dan investasi internasional.
Usulan tersebut disampaikan Fary saat menerima kunjungan Ketua Komite Perdagangan Internasional DPRD Arizona Tony Rivero, yang tengah melakukan lawatan kerja guna memperkuat hubungan ekonomi dan diplomasi perdagangan dengan Indonesia.
Fary menilai kehadiran kantor perwakilan perdagangan Amerika akan menjadi langkah strategis untuk memperkuat posisi Batam sebagai gateway perdagangan internasional di Asia Tenggara.
“Kami ingin Batam menjadi rumah kedua bagi pelaku usaha Amerika yang ingin menjangkau pasar ASEAN,” ujarnya di Batam, Jumat (17/10).
Ia menambahkan, transformasi Batam saat ini berlangsung pesat dengan dukungan langsung Presiden Prabowo Subianto. Reformasi regulasi, pemberian insentif pajak, serta kemudahan ekspor-impor menjadi bagian dari strategi besar pemerintah untuk menjadikan Batam sebagai pusat logistik dan manufaktur berkelas dunia.
“Batam will become a role model for economic growth. And also, President Prabowo direct to us how to simplify regulation and license. (Batam akan menjadi contoh bagi pertumbuhan ekonomi. Selain itu, Presiden Prabowo mengarahkan kami untuk menyederhanakan regulasi dan perizinan),” tutur Fary.
Selain sektor manufaktur, Fary juga menyoroti potensi besar industri maritim Batam yang berperan penting dalam perdagangan internasional.
“We have 35 shipyard industry, 65% of Indonesia’s shipyard industry are in Batam. President supports us to optimize and develop all the strategic sectors in Batam. (Kami memiliki 35 industri galangan kapal, dan 65 persen industri galangan kapal Indonesia berada di Batam. Presiden mendukung kami untuk mengoptimalkan dan mengembangkan seluruh sektor strategis di Batam),” katanya.
Lonjakan Ekspor dan Optimisme Pertumbuhan Ekonomi
Menurut data BP Batam, aktivitas perdagangan luar negeri di Batam terus meningkat. Pada paruh pertama 2025, ekspor Batam mencapai USD 9,6 miliar atau naik 27,8% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sementara impor tumbuh 29,8% menjadi USD 7,2 miliar (Rp118,8 triliun).
Kenaikan ini menunjukkan tingginya aktivitas industri dan meningkatnya kepercayaan dunia terhadap Batam sebagai pusat perdagangan internasional.
Fary menegaskan, pembukaan kantor perdagangan Amerika di Batam akan mempercepat konektivitas bisnis, menarik investasi baru, serta memperkuat kehadiran ekonomi Amerika di kawasan Asia.
“Kami ingin menjadikan Batam bukan hanya pintu masuk investasi, tapi juga jembatan strategis hubungan ekonomi Indonesia-Amerika,” pungkasnya. (Antara/I-1)


















































