Pemda Bengkulu Dukung PLN Kembangkan Energi Hijau Lewat PLTP Hululais dan Kepahiang

21 hours ago 4
Pemda Bengkulu Dukung PLN Kembangkan Energi Hijau Lewat PLTP Hululais dan Kepahiang Executive Vice President Panas Bumi PLN, John Y.S. Rembet menegaskan bahwa Bengkulu merupakan salah satu wilayah strategis dalam pengembangan energi bersih berbasis panas bumi. Potensi besar yang dimiliki daerah ini menjadi bagian penting dari pengembangan(Dok. Istimewa)

PEMERINTAH Provinsi dan Kabupaten di Bengkulu menyatakan dukungan penuh terhadap langkah PT PLN (Persero) dalam mengembangkan energi hijau berbasis panas bumi melalui proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Hululais dan PLTP Kepahiang. Kedua proyek strategis ini diyakini akan memperkuat sistem kelistrikan Sumatra, mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, serta mendukung target nasional menuju Net Zero Emissions (NZE).

Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, menyampaikan apresiasi atas langkah PLN dalam mempercepat pengembangan energi bersih di wilayahnya. Ia menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk mengawal agar proses pembangunan berjalan aman, lancar, dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat.

“Kami mendukung penuh pembangunan ini dan berharap setiap tahapan dilakukan sesuai prosedur serta memperhatikan kepentingan masyarakat. Dengan demikian, proyek ini dapat memajukan daerah dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Bengkulu,” ujar Helmi pada Kamis (2/10).

Helmi menambahkan pembangunan energi bersih seperti PLTP Hululais dan PLTP Kepahiang sejalan dengan arah pembangunan daerah yang menekankan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan.

PLTP Hululais Jadi Harapan Baru Ekonomi Daerah

Dukungan serupa juga disampaikan Bupati Lebong, Azhari, yang menegaskan kesiapan pemerintah kabupaten untuk mendukung pembangunan PLTP Hululais yang berada di wilayahnya.

“Sebagai daerah yang menjadi lokasi pembangunan PLTP Hululais, kami tentu sangat mendukung program strategis ini. Kehadiran proyek ini bukan hanya tentang pasokan listrik, tetapi juga membawa harapan baru bagi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lebong,” tutur Azhari.

Menurutnya, kehadiran proyek energi terbarukan berskala besar akan membuka lapangan kerja, menggerakkan ekonomi lokal, serta meningkatkan infrastruktur di wilayah sekitar proyek.

Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN, Suroso Isnandar, menyambut baik sinergi yang terjalin antara PLN dan pemerintah daerah di Bengkulu. Menurutnya, dukungan dari pemerintah daerah menjadi kunci keberhasilan dalam mempercepat transisi energi menuju masa depan yang lebih hijau.

“PLN tidak bisa berjalan sendiri dalam mewujudkan transisi energi. Dukungan dan kolaborasi dari pemerintah daerah menjadi modal penting bagi kami untuk memastikan pembangunan PLTP berjalan tepat waktu, tepat mutu, dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat,” ucap Suroso.

Sementara itu, Executive Vice President Panas Bumi PLN, John Y.S. Rembet, menegaskan bahwa Bengkulu merupakan salah satu wilayah strategis dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) berbasis panas bumi di Indonesia.

“Bengkulu dikaruniai potensi panas bumi yang sangat besar. Dalam RUPTL 2025–2034, terdapat dua proyek utama yang sedang dikembangkan PLN, yaitu PLTP Hululais dan PLTP Kepahiang, masing-masing berkapasitas 2x55 MW,” ujar John.

John menjelaskan PLTP Hululais saat ini tengah memasuki tahap menuju konstruksi dengan target operasi komersial pada tahun 2028, sementara PLTP Kepahiang sedang menyelesaikan tahap finalisasi pemilihan mitra strategis dan ditargetkan beroperasi pada 2030.

Multiplier Effect bagi Masyarakat Bengkulu

Pembangunan dua proyek panas bumi tersebut diproyeksikan memberikan multiplier effect yang luas bagi masyarakat Bengkulu. Dampaknya mencakup peningkatan infrastruktur jalan, penyerapan tenaga kerja lokal, keterlibatan pelaku usaha daerah, hingga program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang berkelanjutan.

“Pembangunan PLTP bukan hanya menghadirkan listrik ramah lingkungan, tetapi juga membuka banyak peluang bagi masyarakat. Kami ingin setiap langkah pembangunan berjalan inklusif, melibatkan pemerintah daerah dan masyarakat setempat, serta membawa manfaat ekonomi dan sosial yang nyata,” tegas John.

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |