(MI/HO)
SELAIN tantangan ancaman siber, ada peluang besar yang harus direbut. Indonesia berpotensi menjadi kekuatan ekonomi dunia pada 2045 dengan penguasaan keamanan siber dan penguasaan teknologi digital secara tepat dan memanfaatkan digitalisasi di bidang ekonomi.
"Indonesia dapat meningkatkan PDB mencapai Rp22.500 triliun dibandingkan pertumbuhan GDP tanpa transformasi digital. Inilah potensi fantastis yang tidak boleh kita sia-siakan dan sekaligus menjadi alasan National Cybersecurity Connect (NCSC) 2025 merupakan platform strategis untuk menyinkronkan langkah-langkah pencegahan ancaman siber serta memperkuat fondasi digital kita," papar Kepala BSSN Nugroho Sulistyo Budi dalam keterangan tertulis, Kamis (30/10).
Rangkaian kegiatan NCSC 2025 berakhir Rabu (29/10) di Jakarta. Selama dua hari penyelenggaraan, acara menarik lebih dari 5.000 peserta nasional dan internasional, serta menghadirkan ratusan praktisi, regulator, akademisi, dan pemimpin industri dari berbagai sektor.
"Sebagai ajang tahunan terbesar di bidang keamanan siber nasional, NCSC 2025 menjadi ruang kolaboratif untuk memperkuat kesiapan keamanan data nasional dan mendorong pembangunan ekonomi digital yang berdaya saing," tutur Presiden Direktur PT Naganaya Indonesia Aditya Adiguna.
Ajang itu berisi rangkaian panel diskusi, workshop, dan sesi cyber stage yang membahas strategi menghadapi ancaman siber lintas sektor, termasuk penguatan tata kelola data, penerapan zero trust, dan peran kecerdasan buatan (AI) dalam sistem pertahanan digital. Penutupan NCSC 2025 menandai berlanjutnya komitmen bersama antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat untuk memperkuat ekosistem keamanan siber nasional menuju masa depan digital. (I-2)


















































