Pelatihan Pempek dan Tahu Bakso di Banten Diharapkan Ciptakan Lapangan Kerja Baru

4 hours ago 2

YAYASAN Indonesia Setara (YIS) bekerja sama dengan Gebrakan Anak Negeri (GAN) mengadakan pelatihan workshop pembuatan pempek pelangi dan tahu bakso topping kepada ibu-ibu dan mahasiswa di Universitas Islam Syekh Yusuf, Babakan, Kota Tangerang, Banten, pada Sabtu (11/10).

Pelatihan bertajuk 'Workshop Penciptaan Lapangan Kerja: Dari Usaha Rumahan Jadi JuraGAN Jajanan Viral Olahan Sehat' ini diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari pelaku UMKM dan mahasiswa di Tangerang.

Kegiatan ini bertujuan membuka peluang usaha rumahan pempek pelangi dan tahu bakso topping bagi para ibu dan mahasiswa.

Dalam pelatihan tersebut, peserta diajarkan keterampilan membuat pempek pelangi menggunakan pewarna alami seperti sawi dan buah naga, serta tahu bakso topping hingga siap dijual.

Selain itu, pelatihan juga membekali peserta dengan penggunaan kecerdasan buatan (AI) secara praktis untuk membantu pemasaran produk.

Program ini juga berfokus pada pembangunan jejaring UMKM guna mendorong penjualan berkelanjutan dan memperkuat kemandirian ekonomi.

Founder Yayasan Indonesia Setara, Sandiaga Salahuddin Uno, menegaskan kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen untuk memberdayakan masyarakat, terutama perempuan, agar mandiri secara ekonomi dan memiliki kesetaraan kesempatan.

"Sejak awal, YIS bergerak untuk kesetaraan bagi anak muda, difabel dan perempuan. Pelatihan ini dipilih karena terjangkau, mudah dipraktikkan dan cepat cuan," ungkap Sandiaga Uno dalam siaran tertulis pada Senin (13/10).

Dalam kesempatan tersebut, para mentor memberikan tantangan langsung kepada para esrta.

Satu di antaranya membuat konten sekaligus open order pertama mereka sebagai bagian praktik digital marketing.

"Langsung bisa, langsung cuan, langsung buka lapangan kerja," imbuhnya.

Bersamaan, Ketua Gebrakan Anak Negeri, Evie Sofia menyampaikan apresiasi atas kolaborasi dan semangat peserta yang datang dari berbagai wilayah, seperti Banten, Cilegon, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, hingga Bogor.

"Kami memilih pempek karena melihat tren kuliner yang mengangkat kearifan lokal, menu tradisional yang bisa didiversifikasi menjadi berbagai rasa, bentuk, dan kemasan sehingga lebih relevan, menarik, dan bernilai jual di pasar saat ini," kata Evie. (E-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |