Pejabat Hukum Militer Israel Ditangkap Usai Bocorkan Video Penyiksaan Tahanan Palestina

7 hours ago 1
Pejabat Hukum Militer Israel Ditangkap Usai Bocorkan Video Penyiksaan Tahanan Palestina Yifat Tomer-Yerushalmi, pejabat hukum tertinggi militer Israel, ditangkap setelah mengakui membocorkan video penyiksaan tahanan Palestina di Sde Teiman. (Media Sosial X)

POLISI Israel menangkap dan menahan pejabat hukum tertinggi militer, Yifat Tomer-Yerushalmi, setelah ia mengakui membocorkan rekaman video yang memperlihatkan tentara Israel diduga menyerang seorang tahanan Palestina. Ia juga disebut memberikan keterangan tidak benar kepada Mahkamah Agung Israel terkait tindakannya tersebut.

Dalam surat pengunduran dirinya pekan lalu, Tomer-Yerushalmi menyatakan dirinya mengizinkan publikasi video itu. Hal itu untuk meredam serangan politik terhadap penyidik dan jaksa militer yang menangani kasus tersebut.

Kasus ini memicu perdebatan tajam di Israel. Sejumlah politisi dan tokoh sayap kanan menyebut para tentara yang ditahan sebagai “pahlawan”, serta menuding penyidik militer sebagai “pengkhianat”. Mereka juga menuntut agar penyelidikan terhadap tentara itu dihentikan.

Menurut laporan media Israel, Tomer-Yerushalmi kini ditahan atas dugaan penipuan, penyalahgunaan jabatan, menghalangi proses hukum, dan membocorkan informasi resmi. Penangkapannya menimbulkan pertanyaan serius mengenai supremasi hukum di Israel dan akuntabilitas atas kekerasan terhadap warga Palestina di tengah perang Gaza yang oleh Komisi HAM PBB disebut sebagai “berpotensi genosida.”

Sde Teiman

Kasus ini bermula pada Juli 2024, ketika jaksa militer menggerebek pusat penahanan Sde Teiman, yang dikenal dengan tuduhan penyiksaan terhadap tahanan Palestina. Sebelas tentara ditahan karena diduga melakukan kekerasan brutal terhadap seorang warga Gaza, termasuk pemerkosaan dengan benda tumpul. Korban dilaporkan mengalami patah tulang rusuk, paru-paru bocor, dan luka parah di bagian rektum.

Setelah gelombang protes besar dan tekanan dari kelompok sayap kanan, Tomer-Yerushalmi membocorkan video insiden itu pada Agustus 2024. Dalam surat pengunduran dirinya, ia menulis tindakan itu adalah “upaya membantah propaganda palsu terhadap lembaga penegak hukum militer.”

Beberapa hari kemudian, lima tentara didakwa melakukan penganiayaan berat. Namun mereka tidak ditahan dan tidak dikenakan pembatasan hukum apa pun.

Rusak Citra Negara

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menilai kebocoran video tersebut merusak citra negara. “Insiden di Sde Teiman telah menimbulkan kerusakan besar pada reputasi Israel dan IDF. Ini mungkin serangan hubungan masyarakat terburuk sejak berdirinya negara ini,” ujarnya.

Tomer-Yerushalmi sempat dilaporkan menghilang pada Minggu lalu sebelum ditemukan dalam keadaan selamat. Namun, serangan terhadap dirinya kembali meningkat. Massa bahkan berunjuk rasa di depan rumahnya, sementara Menteri Pertahanan Israel Katz menuduhnya “menyebarkan fitnah berdarah.”

Para pengamat menilai, kasus ini menunjukkan melemahnya komitmen Israel terhadap hukum internasional dan meningkatnya pengaruh kelompok sayap kanan yang menentang akuntabilitas atas tindakan militer di Gaza. (The Guardian/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |