PBB: Genosida Israel Hancurkan Pusat Fertilitas dan Lakukan Kekerasan Seksual

12 hours ago 2
 Genosida Israel Hancurkan Pusat Fertilitas dan Lakukan Kekerasan Seksual Rumah sakit bersalin di Gaza.(Al Jazeera)

ISRAEL melakukan tindakan genosida terhadap warga Palestina dengan secara sistematis menghancurkan fasilitas perawatan kesehatan perempuan selama perang di Jalur Gaza dan menggunakan kekerasan seksual sebagai strategi perang. Ini dikatakan para ahli Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Pada Kamis (13/3), Komisi Penyelidikan Internasional Independen yang berpusat di Jenewa mengatakan dalam laporan baru bahwa Israel sengaja menyerang dan menghancurkan pusat fertilitas utama Gaza sementara secara bersamaan memblokir obat-obatan untuk kehamilan, persalinan, dan perawatan neonatal agar tidak memasuki daerah kantong tersebut.

Dalam laporannya, komisi tersebut menemukan bahwa otoritas Israel, "Menghancurkan kapasitas reproduksi warga Palestina di Gaza sebagai kelompok melalui penghancuran sistematis perawatan kesehatan seksual dan reproduksi", katanya dalam sebuah pernyataan.

Ditambahkan bahwa ini merupakan dua kategori tindakan genosida selama serangan Israel di Gaza yang diluncurkan setelah serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.

Penyelidikan PBB dituding anti-Semit

Sementara itu, "Israel dengan tegas menolak tuduhan yang tidak berdasar," kata misinya di Jenewa dalam suatu pernyataan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengutuk penyelidikan PBB atas, "Tuduhan palsu, termasuk klaim yang tidak masuk akal."

"Sirkus anti-Israel yang dikenal sebagai Dewan Hak Asasi Manusia PBB telah lama terungkap sebagai badan yang anti-Semit, korup, mendukung teror, dan tidak relevan," kata Netanyahu dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya pada Kamis.

Membunuh 4.000 embrio

Laporan tersebut mengatakan rumah sakit bersalin dan bangsal telah dihancurkan secara sistematis di Gaza bersama dengan Pusat IVF Al-Basma, klinik fertilitas in-vitro utama di wilayah tersebut.

Dikatakan bahwa Al-Basma secara sengaja dibombardir pada Desember 2023, menghancurkan sekitar 4.000 embrio di klinik yang melayani 2.000-3.000 pasien per bulan.

Komisi tersebut tidak menemukan bukti yang dapat dipercaya bahwa bangunan tersebut digunakan untuk keperluan militer.

Dikatakan bahwa penghancuran tersebut adalah tindakan yang dimaksudkan untuk mencegah kelahiran di antara warga Palestina di Gaza yang merupakan tindakan genosida.

PBB bicara genosida

Berbicara kepada Al Jazeera, mantan Koordinator Urusan Kemanusiaan PBB Martin Griffiths mengatakan, "Sangat baik bahwa PBB sekarang berbicara tentang genosida, karena selama ini PBB sangat berhati-hati dengan kata itu".

Meskipun ia mengatakan bahwa bukti genosida tidak dapat dibantah dan bahwa temuannya sudah lama tertunda, ia tidak mengatakan bahwa Mahkamah Internasional (ICJ) atau Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) akan membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan.

"Apakah itu akan menjadi klaim yang ditegakkan secara hukum? Saya kira tidak," katanya tentang temuan laporan tersebut.

Laporan tersebut muncul setelah komisi tersebut mengadakan dengar pendapat publik di Jenewa pada Selasa dan Rabu, mendengarkan keterangan dari para korban dan saksi kekerasan seksual.

Laporan tersebut menyimpulkan bahwa Israel telah menargetkan perempuan dan gadis sipil secara langsung, "Tindakan yang merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan berupa pembunuhan dan kejahatan perang berupa pembunuhan yang disengaja."

Komisi tersebut menambahkan bahwa pemaksaan menelanjangi dan mencabuli di muka umum, pelecehan seksual termasuk ancaman pemerkosaan, serta penyerangan seksual, merupakan bagian dari prosedur operasi standar pasukan Israel terhadap warga Palestina. (I-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |