
PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) menegaskan pentingnya menjaga keberlangsungan gencatan senjata di Jalur Gaza untuk memastikan penyaluran bantuan kemanusiaan dan menyelamatkan nyawa warga sipil. Organisasi dunia ini menyerukan agar seluruh perlintasan ke wilayah tersebut dibuka demi memudahkan arus bantuan.
PBB dan badan-badan kemanusiaannya menekankan tanpa jaminan gencatan senjata yang berkelanjutan serta akses terbuka ke seluruh wilayah, upaya penyelamatan warga sipil Gaza tidak akan maksimal.
“Menjaga gencatan senjata sangat penting. Ini satu-satunya cara untuk menyelamatkan nyawa,” ujar juru bicara regional Program Pangan Dunia (WFP) untuk Timur Tengah, Abeer Etefa, dalam konferensi pers di Jenewa, Selasa (21/10).
PBB menekankan meski gencatan senjata saat ini masih rapuh, yang terpenting adalah kesepakatan tersebut dapat bertahan.
Sejak gencatan diberlakukan, WFP telah mengirim 530 truk bantuan yang membawa lebih dari 6.700 ton bahan makanan ke Gaza, untuk memenuhi kebutuhan hampir setengah juta orang selama dua minggu.
“Konvoi terus bergerak, makanan tiba di gudang, dan distribusi berlangsung secara teratur serta bermartabat,” jelas Etefa.
Hingga kini, tidak ada laporan penjarahan terhadap konvoi WFP. Lembaga pangan PBB ini telah membuka 26 titik distribusi di Gaza, meski jumlah tersebut masih jauh dari target 145 titik distribusi yang direncanakan. Sebagian besar titik berada di wilayah selatan dan tengah Jalur Gaza.
“Warga datang dalam jumlah besar ke titik-titik distribusi,” kata Etefa.
Akses Perlintasan masih Terbatas
Saat ini hanya dua perlintasan yang beroperasi, yakni Kerem Shalom dan Kissufim. PBB menyerukan agar semua pintu masuk ke wilayah Palestina dibuka, terutama di bagian utara Gaza, yang menghadapi krisis pangan paling parah.
“Kami belum mendapat kepastian kapan perbatasan lain akan dibuka,” tutur Etefa. (AFP/Dhk/I-1)