
TIM Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur (Jatim) bersama Tim Gabungan memastikan jalur longsor di kawasan Pacet, Kabupaten Mojokerto akan dibuka secara terbatas mulai Rabu (23/4).
“Pembukaan secara terbatas ini setelah tim gabungan melakukan evaluasi meninjau kondisi perbaikan di lapangan,” kata Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto di Surabaya, Selasa (22/4).
Jalur Pacet-Cangar ditutup sejak 3 April 2025. Penutupan dilakukan setelah terjadi longsor yang menewaskan 10 orang yang kebetulan sedang melewati jalur tersebut.
Menurut Gatot, keputusan ini diambil menyusul progres pengerjaan Tembok Penahan Tanah (TPT) dan pemasangan trap bambu terasering yang segera akan rampung dalam waktu dekat ini.
Keputusan ini juga disetujui berbagai perwakilan yang hadir, yakni, Dinas PU Bina Marga Jatim, Dinas Kehutanan Jatim, Dishub Jatim, Dinsos Jatim, Perum Perhutani Jatim, UPT Tahura R Soerjo, UPT PJJ Mojokerto, Polres Mojokerto, Kodim Mojokerto, BPBD Kab. Mojokerto, Dishub Mojokerto dan Forkopimcam Pacet.
Sebelum dibuka secara terbatas, akan dilakukan test drive oleh Tim Gabungan untuk memastikan jalur tersebut layak dan aman saat dibuka untuk umum.
Gatot Soebroto mengungkapkan, rencana pembukaan jalur Pacet-Cangar ini diputuskan setelah meminta pertimbangan berbagai OPD dan elemen yang terlibat dalam penanganan dampak longsor di Pacet.
"Yang dimaksud pembukaan terbatas itu, pembukaan dengan waktu yang ditentukan, yakni, mulai Pukul 05.00 - 18.00 WIB," ujarnya.
Selain itu, jika pada jam yang ditentukan tersebut, terjadi cuaca ekstrem, seperti, hujan deras dan angin kencang, maka pihak Tahura R. Soerjo bersama BPBD Jatim, Dishub Jatim, Dishub Kabupaten Mojokerto dan Polres Mojokerto akan menerapkan sistem buka tutup.
"Untuk keperluan ini, pihak Dishub Provinsi dan Kabupaten Mojokerto akan melengkapi jalur ini sarana dan prasarana kelengkapan jalan, seperti, guide drill dan rambu-rambu himbauan maupun larangan," terangnya.
Selama masa pembukaan secara terbatas jalur ini, lanjut Kalaksa BPBD Jatim, Tim PU Bina Marga dan Tahura R Soerjo akan melanjutkan finalisasi pengerjaan TPT dan trap bambu.
Anggota Komisi E DPRD Jatim Suwandi Firdaus pun mendukung rencana pembukaan secara terbatas jalur longsor ini.
Menurutnya, jika memang secara kelayakan jalur ini telah memungkinkan untuk dibuka, maka kami mendukung keputusan itu, namun dengan tetap mempertimbangkan keselamatan dan keamanan penggunaan jalan.
Baginya, penutupan jalur longsor di kawasan Pacet - Cangar ini juga berdampak secara ekonomi bagi warga Mojokerto dan Kota Batu.
Karenanya, jika jalur ini dibuka secara terbatas, setidaknya keputusan ini akan bisa menormalisasi ekonomi masyarakat di dua daerah ini.
"Sebab, jalur ini merupakan akses utama petani sayur, baik dari Kota Batu maupun Kabupaten Mojokerto. Termasuk masyarakat Sendi Pacet," ujarnya. (H-4)