Pasar RI Masih Rentan Terkena Risiko Tarif Impor Trump

1 week ago 12
Pasar RI Masih Rentan Terkena Risiko Tarif Impor Trump Truk memuat kontainer melintas di lapangan penumpukan kontainer (container yard) di PT Terminal Petikemas Surabaya, Surabaya, Jawa Timur.(ANTARA/Didik Suhartono)

CHIEF Economist Bank Mandiri Andry Asmoro mengungkapkan kebijakan tarif bea impor yang diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperburuk ketidakpastian global. Indonesia sendiri terkena tarif impor sebesar 32%, lebih tinggi dari Malaysia dan Singapura. Hal itu membuat pasar saham Indonesia semakin rentan terhadap gejolak eksternal.

Kebijakan tarif resiprokal atau timbal balik AS kepada mitra dagangnya berisiko memperlambat pertumbuhan global melalui penurunan volume perdagangan internasional dan peningkatan biaya di berbagai sektor.

"Sentimen pasar RI kemungkinan tetap rentan dalam jangka pendek, seiring respons balasan dari negara-negara mitra dagang utama yang meningkatkan risiko konflik berkepanjangan," ujar Andry dalam keterangan resminya, Selasa (8/4).

Peningkatan tarif impor AS itu, ungkap Andry, berisiko menekan kinerja ekspor nasional, terutama untuk produk-produk manufaktur seperti tekstil, alas kaki, dan elektronik yang memiliki eksposur tinggi ke pasar AS. Tekanan terhadap ekspor dapat memperburuk defisit transaksi berjalan dan menambah tekanan terhadap stabilitas nilai tukar rupiah dan pasar saham domestik.

Secara keseluruhan, ketidakpastian global dan meningkatnya risiko diperkirakan mendorong volatilitas di pasar keuangan domestik. Andry memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp16.610–Rp16.840 per dolar AS. Sementara yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun berada di kisaran 7,1%–7,3% dalam jangka pendek. (Ins)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |