Fajar Nilai Bermain dengan Fikri Jadi Momen Penyegaran dan Evaluasi Diri

11 hours ago 2
Fajar Nilai Bermain dengan Fikri Jadi Momen Penyegaran dan Evaluasi Diri Fajar Alfian.(DOK PBSI)

PEBULU tangkis ganda putra Indonesia, Fajar Alfian, mengungkapkan bahwa keputusannya untuk berpasangan dengan Muhammad Shohibul Fikri dalam tiga turnamen di Asia merupakan bagian dari upaya penyegaran sekaligus uji kemampuan bersama pasangan baru di level internasional.

Pasangan Fajar/Fikri dijadwalkan tampil di Jepang Terbuka (Super 750), Tiongkok Terbuka (Super 1000), dan Macau Terbuka (Super 300) yang berlangsung pada Juli hingga awal Agustus 2025.

PBSI membuat keputusan ini karena absennya dua pasangan utama, yakni Fajar/Muhammad Rian Ardianto dan Fikri/Daniel Marthin.

“Rian tidak bisa tampil di Jepang dan Tiongkok karena alasan keluarga, sementara Daniel juga masih dalam proses pemulihan cedera. Karena itu saya dipasangkan dengan Fikri,” ujar Fajar di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat.

Fajar menekankan bahwa partisipasinya di turnamen-turnamen tersebut bukan semata menjalankan kewajiban, melainkan bagian dari proses pengembangan dirinya sebagai atlet.

“Bukan berarti saya ke sana hanya untuk iseng, tapi saya memang ingin mencoba, mengukur kemampuan saya dengan partner lain. Karena sudah 11–12 tahun saya selalu bermain dengan Rian di turnamen individual,” lanjutnya.

Ia juga menambahkan bahwa pengalaman ini akan memberinya perspektif baru dalam memahami dinamika pertandingan serta membangun komunikasi di lapangan dengan pasangan yang berbeda.

“Saya ingin tahu bagaimana rasanya bermain dengan partner lain di level resmi, bagaimana komunikasinya, bagaimana tantangannya. Ini bagian dari proses belajar,” ungkap Fajar.

Meski belum pernah turun bersama dalam turnamen internasional resmi, Fajar dan Fikri sebelumnya sempat berduet di ajang Kejurnas mewakili klub SGS PLN. Ia pun optimistis bisa membangun kekompakan dengan Fikri yang dikenal enerjik dan cepat.

“Saya dan Fikri sudah cukup dekat, apalagi di luar lapangan kami sering bersama. Dia juga masih muda dan tenaganya masih kencang. Saya berharap ini bisa jadi awal yang baik, siapa tahu bisa memberikan kejutan,” ucap Fajar.

Sementara itu, Rian Ardianto turut mendukung keputusan PBSI dan mengatakan bahwa dirinya telah berdiskusi dengan Fajar mengenai program latihan selama ia absen.

“Saya sudah komunikasi dengan Fajar. Karena saya belum bisa bertanding, jadi solusinya memang Fajar main dengan Fikri, juga untuk menghindari denda dari federasi dunia,” kata Rian.

Menurutnya, duet sementara ini dapat berfungsi sebagai penyegaran menjelang Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025 di Paris, Prancis, yang akan digelar pada 25–31 Agustus mendatang.

“Sesekali ganti pasangan untuk refreshing tidak masalah. Setelah itu, kami akan kembali fokus mempersiapkan diri untuk World Championships. Kami terus berkomunikasi dengan pelatih dan tim untuk mengembalikan performa terbaik,” tambahnya.

Fajar dan Rian sendiri masih berkompetisi di Indonesia Terbuka 2025 dan berhasil melaju ke semifinal usai menyingkirkan pasangan muda asal Tiongkok, Huang Di/Liu Yang, dalam dua gim langsung 21-19, 23-21. (Ant/I-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |