
PETUGAS Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bersama Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi dan Syarikah sepakat bahwa pasangan jemaah terpisah dapat bergabung dalam penempatan hotel di Mekah. Hal itu untuk merespons sejumlah kejadian jemaah yang terpisah karena terdampak kebijakan layanan berbasis Syarikah.
Sebelumnya pemisahan tempat tinggal antaranggota keluarga dalam satu kloter pada tahun ini terjadi akibat kebijakan layanan haji selama jemaah berada di Mekah yang berbasis syarikah (perusahaan penyedia layanan).
Ketua PPIH Arab Saudi Muchlis M Hanafi menyampaikan permohonan maaf kepada jemaah haji atas ketidaknyamanan karena dampak kebijakan layanan berbasis syarikah. Berkat komunikasi intensif PPIH dengan Kemenhaj Saudi dan Syarikah, jemaah yang terpisah bisa bergabung kembali dalam satu hotel meski berbeda syarikah.
Penggabungan ini, kata Muchlis M Hanafi, juga telah disepakati antarsyarikah. Antarsyarikah sudah berkomitmen untuk melayani jemaah dan akan menata kembali penempatan jemaah terpisah di hotel syarikah masing-masing.
"Penggabungan ini adalah atas dasar kemanusiaan dan kepedulian kita bersama, baik PPIH Arab Saudi, Syarikah, dan Kementerian Haji Arab Saudi," katanya dalam keterangan resmi, Senin (19/5).
Dengan penggabungan ini, Muchlis meminta Ketua Kloter untuk mendata pasangan yang terpisah dan jenis syarikahnya dalam 1x24 jam sejak kedatangan jemaah di Mekah. Sedangkan jemaah yang sudah bersama pasangan, namun belum melapor, diminta untuk melaporkannya segera ke Ketua Kloter untuk kelancaran pergerakan jemaah saat puncak haji, yaitu Armuzna. "Kami juga telah meminta Kadaker Mekah untuk menunjuk penanggung jawab khusus penggabungan pasangan terpisah ini," lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi M Imran mengingatkan kembali agar jemaah menjaga kondisi kesehatan mereka. Ini penting agar jemaah dapat menjalani seluruh rangkaian ibadah dalam kondisi prima, khususnya saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
"Jumlah jamaah yang datang semakin bertambah, baik dari Madinah maupun dari Tanah Air. Saat ini, lebih dari 71 ribu calon haji Indonesia telah berada di Mekah, dan akan terus bertambah hingga mencapai 203 ribu orang," ujar Imran di Mekah, Senin.
Imran mengatakan suhu di Mekah dalam dua hari terakhir tercatat mencapai 46 derajat Celcius. (H-1)