
PARLEMEN Ukraina pada Selasa (25/2) meloloskan resolusi yang menegaskan Volodymyr Zelensky akan tetap menjadi presiden negara itu selama masa perang.
Dengan 268 suara mendukung, Lembaga pemerintahan Verkhovna Rada Ukraina menyetujui resolusi tersebut.
"Kekuasaan Zelensky akan berlanjut hingga berakhirnya darurat militer," kata pernyataan lembaga itu seperti dilansir dari Anadolu Rabu (26/2).
Dua belas anggota parlemen abstain dalam pemungutan suara.
Resolusi tersebut menyatakan bahwa, menurut Konstitusi, Zelensky tetap menjadi presiden Ukraina yang dipilih secara sah dan pemilihan umum akan diadakan setelah perdamaian dipulihkan.
Masa jabatannya yang berlangsung selama lima tahun berakhir pada Mei 2024.
Sebelumnya, rancangan resolusi tersebut gagal disahkan pada percobaan pertamanya pada hari Senin, hanya memperoleh 218 suara atau kurang dari 226 suara yang dibutuhkan.
Kegagalan itu dikaitkan dengan partai Solidaritas Eropa, yang dipimpin oleh mantan Presiden Petro Poroshenko. Namun, pada hari Selasa (25/5), Poroshenko mengumumkan bahwa fraksinya tidak akan lagi menghalangi penerapan pertahanan utama dan undang-undang internasional.
Awal bulan ini, Presiden AS Donald Trump mempertanyakan legitimasi Zelensky dan mengklaim ia hanya memiliki 4% dukungan publik dan menyebutnya sebagai diktator tanpa pemilu.
Pada hari Senin (24/2), Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Zelensky menghindari perundingan dengan Rusia karena negosiasi kemungkinan akan segera mengakhiri darurat militer, sehingga menghilangkan dalih untuk menunda pemilu.
Menurutnya, hal ini akan memaksa Zelensky untuk segera menyelenggarakan pemilu, sesuatu yang ingin dihindarinya.
Diketahui, parlemen Ukraina mengeluarkan resolusi yang menegaskan legitimasi Volodymyr Zelensky sebagai presiden dan menegaskan pemilihan umum tidak mungkin dilakukan sampai perang berakhir.
Resolusi tersebut merupakan penolakan terhadap Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang menyatakan Zelensky tidak sah karena ia tidak mengadakan pemilu selama perang dengan Rusia.
Zelensky mengatakan pada Minggu, dirinya akan mengundurkan diri jika itu berarti perdamaian bagi negaranya. Zelensky menegaskan akan mundur jika itu berarti Ukraina akan diberikan keanggotaan NATO.
Parlemen Ukraina menekankan Zelensky terpilih melalui pemilu yang sah dan mandatnya tidak diragukan lagi.
Pemilu ditegaskan parlemen Ukraina tidak dapat diadakan sampai darurat militer dicabut setelah terciptanya perdamaian yang adil dan abadi.
Zelensky terpilih secara telak pada tahun 2019, namun masa jabatannya berakhir pada Mei lalu. Ukraina berada di bawah darurat militer yang berdasarkan konstitusinya melarang penyelenggaraan pemilu. (Fer/I-1)