4 hours ago
1
Para siswa menggunakan papan digital interaktif.(MI/Despian Nurhidayat)
SLB Negeri Trituna Subang, Jawa Barat, baru-baru ini menerima bantuan berupa Interactive Flat Panel (IFP) atau papan interaktif digital. Kepala Sekolah SLB Negeri Trituna Subang, Lela Latifah, mengatakan fasilitas pendukung pembelajaran tersebut baru didapatkan 3 minggu lalu dan dampaknya terhadap para siswa sangat besar.
“IFP ini menarik untuk anak-anak SLB karena ada visual dan audionya yang beragam. Aplikasinya pun mendukung proses pembelajaran dengan berbagai fitur yang mempermudah anak dalam mengakses pembelajaran,” ungkapnya di Subang, Jawa Barat, Senin (13/10).
Lebih lanjut, ia mengaku menerapkan pembelajaran untuk anak-anak SLB tentu bukan hal yang mudah. Diperlukan teknik pembelajaran yang tidak biasa agar anak-anak dapat memahami dan mengingatnya.
Guru SLB Negeri Trituna Subang, Edwin, mengatakan bahwa sebelum adanya papan interaktif digital, pembelajaran konkret biasanya dilakukan olehnya, seperti belajar di ruang kelas, dan lain sebagainya.
“Sebelum ada IFP kita memberdayakan alat yang ada di sekolah. Sebagai guru SLB lebih baik kita menggunakan media pembelajaran yang konkret agar anak-anak mengingat lebih panjang daripada media pembelajaran yang abstrak,” ujar Edwin.
Hal ini pun mempertegas manfaat nyata dari papan interaktif digital bagi satuan pendidikan, khususnya untuk SLB yang membutuhkan pembelajaran khusus bagi para siswanya.
Salah satu siswa tuna grahita SLB Negeri Trituna Subang, Irfan Agustian yang saat ini menginjak kelas XII bercerita bahwa penggunaan papan interaktif digital sangat berguna dan mengasyikkan baginya saat melakukan kegiatan belajar.
“Belajar jadinya enggak bosen. Terima kasih Pak Presiden atas IFP ini,” kata dia.
Adapun penggunaan papan interaktif digital ini juga digunakan untuk sosialisasi guru dan tenaga kependidikan, presentasi pembelajaran, dan kegiatan kelas interaktif. Setiap kelas bergiliran menggunakan IFP agar seluruh siswa mendapat pengalaman belajar digital yang setara. (E-3)
