4 hours ago
2
Pembukaan Pameran oleh Kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung Adi Junjunan Mustafa.(Dok. Istimewa)
Pameran seni "HARMONI" dibuka secara resmi pada Senin, 27 Oktober 2025, bertempat di Hotel De Paviljoen, Bandung. Pameran ini menampilkan eksplorasi inovatif yang menghubungkan keindahan batik tradisional dengan teknik kontemporer seperti eco-print dan tamarin.
Sebanyak 38 perupa berpartisipasi dalam pameran ini, menyajikan reinterpretasi terhadap kekayaan visual dan makna filosofis batik melalui pendekatan yang ekologis dan inovatis.
Warisan budaya tradisional Indonesia terbukti tetap relevan dan menjadi inspirasi kreatif bagi generasi seniman saat ini. Pertumbuhan dalam seni tradisi ini adalah penegasan kuat bahwa warisan budaya merupakan bagian krusial dari identitas bangsa.
Oleh karena itu, tidak mengherankan ketika seni batik mendapatkan pengakuan global yang prestisius dari UNESCO sebagai Intangible Cultural Heritage of Humanity.
Pameran “HARMONI” hadir sebagai bentuk upaya merawat dan menjaga kekayaan intelektual para leluhur. Cara terbaik melestarikan tradisi bukan hanya dengan menirunya, tetapi dengan mengembangkan akar estetik dan filosofinya. Hal ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, yang mendorong penguatan nilai budaya melalui inovasi dan regenerasi kreatif.
Kolaborasi Alam dan Kreativitas dalam Seni
Keragaman budaya Nusantara dan kekuatan alam berfungsi sebagai inspirasi utama di balik penciptaan seluruh karya dalam pameran ini. Nilai-nilai etik dan estetik yang ditampilkan terkait erat dengan kreativitas berwawasan ekologis.
Dengan memanfaatkan teknik eco-print dan tamarin, para perupa berhasil mentransformasi keindahan alami daun, bunga, dan bahan organik lain menjadi karya visual yang secara kuat menekankan hubungan harmonis antara manusia dan lingkungan.
Tema “HARMONI” berangkat dari pemahaman bahwa lingkungan selalu mengajarkan keseimbangan sebagaimana warisan intelektual para leluhur yang menuntun manusia untuk hidup selaras dengan alam. Pameran ini menjadi ruang refleksi sekaligus dialog antara nilai tradisi, keberlanjutan, dan inovasi artistik masa kini.
