Pameran Seni Daur Ulang “Rupa Pelindung” di ARYADUTA Bali oleh Agus Kurniawan

5 hours ago 1
Pameran Seni Daur Ulang “Rupa Pelindung” di ARYADUTA Bali oleh Agus Kurniawan Saksikan keindahan seni daur ulang Agus Kurniawan di pameran “Rupa Pelindung” ARYADUTA Bali. Dukung keberlanjutan dan budaya melalui karya seni yang bermakna.(ARYADUTA Bali)

ARYADUTA Bali dengan bangga mempersembahkan pameran seni daur ulang bertajuk “Rupa Pelindung” karya Agus Kurniawan, seorang seniman berbakat sekaligus anggota tim ARYADUTA Bali. Pameran ini resmi dibuka pada Rabu, 29 Oktober 2025, dan mengajak pengunjung untuk menyaksikan keindahan transformasi seni yang terbuat dari bahan daur ulang.

Malam pembukaan dimulai dengan pertunjukan puisi teater oleh Komunitas Aghumi, berjudul Rupa Pelindung – Untuk ARYADUTA, untuk bumi yang kembali bernapas. Puisi ini menggambarkan esensi Barong sebagai penjaga keseimbangan abadi — roh yang melindungi, merawat, dan memulihkan harmoni bumi. Melalui bait-bait yang kuat dan gerakan visual, puisi ini menyimbolkan bagaimana bahan-bahan yang dibuang pun dapat menemukan kehidupan dan makna baru, mencerminkan pesan pameran bahwa apa yang dibuang masih dapat melindungi dan menginspirasi.

Setelah pertunjukan, semua peserta diundang untuk berpartisipasi dalam lukisan kolaboratif simbolis topeng Rangda, yang mewakili keseimbangan abadi antara kebaikan dan kejahatan — Seni, Keseimbangan, dan Perlindungan: Roh Barong. Momen interaktif ini menggambarkan persatuan, kreativitas, dan tanggung jawab bersama untuk melindungi baik budaya maupun planet ini.

“Rupa Pelindung,” yang berarti “Wajah dari Seorang Pelindung,” terinspirasi dari Legenda Barong, makhluk mitos Bali yang melambangkan keseimbangan antara kebaikan dan kejahatan. Pameran ini menampilkan sembilan karya seni daur ulang yang dibuat oleh Agus Kurniawan menggunakan kardus, kertas, dan limbah logam, mengubah bahan-bahan yang dibuang menjadi karya seni yang bermakna. Setiap karya tersedia untuk dibeli, dengan harga berkisar antara Rp2.000.000 hingga Rp10.000.000.

Sebagai bagian dari kampanye Asta Karya ARYADUTA Bali, pameran ini mencerminkan komitmen hotel terhadap keberlanjutan dan seni budaya. Sebuah karya kolaborasi khusus yang dibuat bersama oleh Agus Kurniawan dan anak-anak Yayasan Peduli Kemanusiaan akan dipamerkan dan dijual, dengan 100% hasil penjualan disumbangkan ke yayasan tersebut. Selain itu, lukisan-lukisan anak-anak dari yayasan tersebut akan dipamerkan, menambahkan warna- warna cerah dan pesan-pesan penuh harapan. Karya seni ini juga tersedia untuk dibeli, dengan harga antara Rp500.000 hingga Rp 4.500.000.

Inovasi memainkan peran kunci di Asta Karya. Bersama AYENA Studio, ARYADUTA Bali memperkenalkan photobooth dengan pengalaman Augmented Reality (AR), di mana tamu dapat menikmati animasi karakter Super Neli yang terinspirasi dari The Legend of Barong. Kolaborasi ini berlanjut di kamar tamu, di mana kartu AR menghidupkan cerita digital—mengajak tamu untuk berburu harta karun dan menemukan Super Neli di seluruh properti, dari lobi hingga sudut-sudut tersembunyi, menawarkan pengalaman yang menyenangkan dan imersif.

Selama karirnya, Agus Kurniawan telah meraih lebih dari 20 penghargaan dari kompetisi nasional dan internasional. Prestasi terbesarnya termasuk menerima hadiah peringatan di Kompetisi Patung Salju Internasional Harbin ke-24 dan ke-27 di China (2019 & 2025) serta Penghargaan Pemahatan Buah dan Sayuran Praktis Individu di Indonesian Culinary Challenge (FBI–ICA Chef Expo 2025) yang diadakan di JIEXPO Kemayoran, Jakarta.

“Ini adalah pameran seni pertama saya, dan saya sangat bersyukur kepada ARYADUTA Bali yang telah mewujudkan mimpi saya,” kata Agus Kurniawan. “Membutuhkan hampir tiga minggu untuk menyelesaikan karya-karya seni ini, dan saya tidak sendirian—banyak rekan kerja yang membantu. Kami memiliki semangat dan tujuan yang sama untuk pameran ini. Saya harap semua orang dapat merasakan pesan keseimbangan, seperti Barong dan Rangda—dua kekuatan yang berlawanan yang mengingatkan kita bahwa harmoni ada ketika kedua sisi hidup berdampingan.”

“Inisiatif ini mengingatkan kita bahwa kita perlu menjadi Barong modern setiap hari—bukan hanya pada kesempatan khusus,” kata Gladys Monica Solang, Marketing & Communication Manager ARYADUTA Bali. 

“Perlindungan dimulai dari tindakan kecil, seperti memilah sampah, menghindari kemasan yang tidak perlu, dan memperhatikan konsumsi kita. Hal-hal kecil menjadi bermakna ketika dilakukan bersama-sama. Lihatlah bagaimana Agus mengubah kardus dan kertas menjadi karya seni yang indah—marilah kita sebarkan pesan ini dan menjadi pelindung.”

Mencerminkan komitmen hotel terhadap Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan pemberdayaan karyawan, Yester Simanullang, Assistant Director of Human Resources ARYADUTA Bali, berbagi: “Melalui Rupa Pelindung, kami tidak hanya menyoroti pentingnya keberlanjutan tetapi juga merayakan kreativitas di dalam tim kami sendiri. Agus adalah contoh yang luar biasa tentang bagaimana talenta dapat berkembang ketika diberikan lingkungan dan dukungan yang tepat.

Pameran ini mencerminkan keyakinan kami bahwa setiap anggota tim memiliki potensi di luar peran harian mereka. Kami bangga melihat bagaimana seninya menginspirasi orang lain untuk melindungi, menciptakan, dan peduli terhadap dunia di sekitar kita.”

“Rupa Pelindung” mewakili nilai-nilai inti Asta Karya—kreativitas, budaya, dan komunitas. Ia menjadi pengingat bahwa keindahan dapat muncul dari limbah, dan bahwa perlindungan dimulai dari kesadaran. Untuk informasi lebih lanjut mengenai acara dan penawaran yang akan datang, silakan kunjungi www.aryaduta.com/bali atau hubungi +62 858-5988-8008 atau melalui email ke [email protected]. (RO/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |