
KEMENTERIAN Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan bersama subholding PTPN III (Persero), PT Perkebunan Nusantara IV (PalmCo), menegaskan komitmen mereka dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) sektor perkebunan.
Melalui program beasiswa PalmCo Talent Pipeline Program (Paten), sebanyak 15 mahasiswa terpilih dari Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI) Medan dan Politeknik LPP Yogyakarta menerima dukungan untuk melanjutkan pendidikan dan persiapan karier di industri sawit.
Penyerahan beasiswa yang berlangsung di Gedung Serbaguna ITSI Medan, Jumat (10/10). Acara dihadiri oleh Direktur Jenderal Perkebunan Kementan RI Abdul Roni Angkat, Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Krisna Santosa, Direktur SDM & TI Suhendri, jajaran manajemen PalmCo, serta perwakilan Yayasan Pendidikan Perkebunan Yogyakarta (YPPY).
Roni mengatakan, pembangunan sumber daya manusia (SDM) perkebunan tidak hanya menitikberatkan pada aspek teknis, melainkan juga pembentukan karakter dan integritas.
“Banyak yang bisa belajar teori, tapi tidak semua mampu membangun karakter yang kuat. Pendidikan perkebunan harus membentuk pribadi jujur, disiplin, dan berintegritas,” ujarnya dalam siaran pers dikutip Senin (13/10).
Pihaknya mendorong para mahasiswa untuk memanfaatkan kesempatan beasiswa Paten dengan serius. Menurutnya, keberhasilan tidak semata-mata ditentukan oleh kemampuan akademik, melainkan juga oleh ketekunan, semangat belajar, dan sikap positif menghadapi tantangan. “Jangan takut gagal dan jangan berhenti bermimpi. Keberhasilan datang dari upaya perbaikan diri yang terus-menerus,” tambahnya.
MENCETAK KADER UNGGUL
Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Krisna Santosa menyampaikan program Paten bagian dari strategi perusahaan dalam mencetak kader unggul yang siap menjawab dinamika industri sawit nasional. Dari 153 pendaftar, hanya 15 mahasiswa yang lolos seleksi ketat, menunjukkan ketatnya kompetisi sekaligus potensi besar generasi muda di bidang perkebunan.
“Melalui Paten, kami ingin membangun talenta yang tidak hanya memiliki keahlian teknis, tetapi juga karakter kuat dan kesadaran sosial,” kata Jatmiko.
Ia menekankan nilai-nilai integritas, disiplin, dan religiusitas menjadi fondasi utama dalam membentuk tenaga kerja perkebunan masa depan yang berdaya saing.
Menurut Jatmiko, transformasi industri sawit yang berkelanjutan hanya dapat tercapai dengan SDM yang tangguh dan adaptif, yang mampu mendorong produktivitas, efisiensi, serta inovasi.
PROGRAM PEMBINAAN
Suhendri, Direktur SDM & TI PTPN IV PalmCo menambahkan, Paten bukan sekadar bantuan finansial, melainkan bagian dari program pembinaan berkelanjutan. Para penerima beasiswa mendapatkan pelatihan, bimbingan, serta kesempatan bekerja dalam ikatan dinas di lingkungan kerja salah satu perusahaan sawit terluas di dunia tersebut.
“Paten kami desain agar mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Dan begitu lulus, penerima beasiswa dapat ikatan dinas mulai dari 3 sampai 5 tahun,” ujar Suhendri.
Acara penyerahan beasiswa Paten dirangkai dengan kuliah umum bertajuk Membangun SDM Perkebunan yang Unggul dan Berdaya Saing. Pertemuan ini memperkuat sinergi antara pemerintah, perusahaan pelat merah, dan institusi pendidikan dalam menyiapkan generasi muda yang siap memajukan industri sawit berkelanjutan.
Program beasiswa ini diharapkan menjadi pijakan awal yang kuat dalam mencetak tenaga ahli yang mampu mengawal kemajuan industri perkebunan nasional sebagai pilar ketahanan pangan dan energi. (E-2)