Pakar Saraf di Bandung Ajak Masyarakat Lebih Peduli dan Waspadai Aneurisma Otak

3 days ago 12
Pakar Saraf di Bandung Ajak Masyarakat Lebih Peduli dan Waspadai Aneurisma Otak Direktur Rumah Sakit Borromeus, Bandung, dr Chandra Mulyono SpS dan Ketua Perkumpulan Perhimpunan Santo Borromeus Cyntia Limandibrata saat membuka Seminar Act Now, Don't Wait for A Rupture!(MI/SUMARIYADI)

KESEHATAN otak menjadi persoalan besar di Tanah Air dalam beberapa tahun terakhir. Kasus kejadian terkait gangguan pada bagian penting tubuh itu terus meningkat dari tahun ke tahun.

Salah satu yang harus diwaspadai ialah aneurisma otak. Di dunia, kepedulian terhadap soal ini sudah lantang digaungkan dengan peringatan Bulan Kesadaran Aneurisma Otak yang diperingati setiap September.

"Hari ini, kami menggelar Seminar Act Now, Don't Wait for A Rupture! Ini upaya kami mengingatkan pada masyarakat untuk peduli dan waspada terhadap aunerisma otak, suatu kondisi berbahaya yang menyebabkan stroke," ungkap Direktur Rumah Sakit Borromeus, Bandung, dr Chandra Mulyono, yang juga dokter spesialis saraf, Minggu (12/10).

Aneurisma otak adalah pelebaran atau penonjolan pembuluh darah otak akibat melemahnya dinding pembuluh darah. Bila pembuluh darah tersebut robek, gejala yang timbul bisa berupa sakit kepala yang parah hingga penurunan kesadaran.

Aneurisma otak yang membesar dan pecah merupakan kondisi gawat darurat, karena bisa menyebabkan perdarahan otak, kerusakan otak, hingga kematian. Walaupun bisa diderita oleh siapa saja, aneurisma otak paling sering dialami oleh wanita berusia di atas 40 tahun.

Lebih jauh, Chandra mengungkapkan dalam seminar ini, para pakar akan menjelaskan soal aneurisma otak, mulai dari gejala hingga tindakan yang harus dilakukan sejak dari rumah hingga ke rumah sakit.

"Informasi dan edukasi harus terus digaungkan kepada masyarakat. Lebih baik kita mencegah daripada mengobati," tandasnya.

Menurut dia, sebagian besar pasien baru datang ke rumah sakit setelah aneurisma mereka pecah, yang tentu saja memperburuk prognosis outcome mereka. Oleh karena itu, talkshow ini juga bertujuan untuk memberi tahu masyarakat apa yang harus mereka lakukan jika mengalami gejala yang mencurigakan,” ungkapnya.


Edukasi masyarakat


Talkshow ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai gejala aneurisma otak yang sering kali tidak tampak jelas, namun dapat berakibat fatal jika dibiarkan.

“Banyak orang tidak tahu bahwa mereka mungkin memiliki aneurisma otak hingga akhirnya mengalami gejala parah. Oleh karena itu, mengenali gejala sejak dini dan segera mencari perawatan medis sangat penting untuk menyelamatkan nyawa,” lanjut Chandra.

Pada kesempatan itu, pakar bedah saraf, dr Pieter MJ Likliwatil, SpBS, M.Kes menyatakan untuk kesehatan otak, kuncinya ialah pembuluh darah harus mendapat suplai nutrisi dan oksigen yang cukup.

"Untuk itu, orang harus mau hidup sehat dengan makan makanan yang baik, olahraga, menghindari rokok dan vape. Pola hidup yang tidak sehat akan membuat kesehatan pembuluh darah menjadi tidak baik," tandasnya.

Dia juga menjelaskan soal manajemen perdarahan otak akibat ruptur aneurisma dan prosedur bedah yang dapat dilakukan untuk menangani kondisi tersebut.

Sementara itu, dr Gamaliel Wibowo, Spesialis Neurologi Intervensi menegaskan pentingnya skrining aneurisma otak, khususnya bagi individu dengan faktor risiko seperti riwayat keluarga, hipertensi, atau kebiasaan merokok.

"Deteksi dini dapat mencegah ruptur aneurisma, sehingga mengurangi dan dapat mencegah ruptur aneurisma. Ini jug mengurangi risiko kecacatan dan kematian melalui pendekatan pengobatan mutakhirberbasis teknik minimally invansive," tambahnya.

Metode ini bertujuan untuk mengatasi aneurisma sebelum terjadi komplikasi, guna meningkatkan prognosis dan kualitas hidup pasien.

Seminar ini tidak hanya menghadirkan para ahli medis, tetapi juga dihadiri oleh Hedi Yunus, seorang penyanyi Indonesia.

“Saya merasa terhormat bisa ikut berpartisipasi dalam acara yang sangat penting ini. Aneurisma otak adalah masalah serius, dan saya ingin turut menyebarkan informasi tentang pentingnya deteksi dini dan penanganan yang tepat. Semoga masyarakat lebih peduli dengan kesehatan otak mereka,” tandasnya.

Sebagai MC dalam acara tersebut, Farhana Nariswari, Puteri Indonesia 2023. Gadis ini mewakili Indonesia dalam ajang Miss International 2023.

Dia merupakan dokter muda serta aktivis kesehatan. “Saya sangat senang bisa membantu mengedukasi masyarakat tentang masalah kesehatan ini. Semoga acara ini memberikan wawasan yang luas dan mendorong orang-orang untuk lebih waspada terhadap kesehatan otak mereka.”


RS Borromeus Bandung

Pada kesempatan yang sama, pakar saraf, dr. Jani Heriwidajani, SpS menyatakan Rumah Sakit Borromeus Bandung sudah memiliki tata laksana dalam penanganan stroke dan aneurisma otak. Dimulai dari penjemputan pasien di rumahnya, tindakan gawat darurat, tim terbaik dengan ahli saraf, ahli bedah saraf, dan radiologi.

Kecepatan penanganan, lanjut dia, akan meminimalisasi kecacatan pada pasien, bahkan risiko kematian.

"Kami juga terus melakukan pelatihan tim dan dokter, dan terus melengkapi sarana dan prasarana perlengkapan kesehatan yang modern. Bahkan, kami juga menempatkan CT-Scan di Ruang Gawat Darurat, sehingga tindakan penanganan bisa lebih cepat," tambah Chandra Mulyono.

RS Borromeus juga melengkapi fasilitas yang ada dengan membentuk
klub sadar stroke, senam stroke, senam diabetes, klub jantung sehat, dan senam asma.

Pada 2024 lalu, Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) memberikan penghargaan kepada RS Borromeus sebagai salah satu dari 12 rumah sakit terbaik untuk layanan stroke, juga 12 rumah sakit terbaik untuk layanan kanker.

"Kami terus memperbaiki layanan, sehingga masyarakat tidak perlu berobat ke luar negeri. Selain menyelamatkan pasien, ini juga upaya kami mengurangi devisa yang lari ke luar negeri," tandas Chandra.

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |