Pakar IPB: Mikroplastik di Air Hujan Jakarta Itu Wajar

3 hours ago 3
 Mikroplastik di Air Hujan Jakarta Itu Wajar Air hujan di Jakarta mengandung microplastik.(Freepik)

Guru Besar IPB University dari Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan FPIK, Prof. Etty Riani, menilai temuan mikroplastik (MP) pada air hujan di Jakarta merupakan hal yang wajar. Pasalnya, penggunaan plastik di perkotaan, terutama DKI Jakarta, sangat masif karena dianggap paling efisien menggantikan pembungkus alami yang kini minim dan mahal.

Menurut Etty, sumber mikroplastik tidak hanya dari kemasan, tetapi juga gesekan ban kendaraan, serat pakaian sintetis, alat pembersih, limbah laundry, dan beragam produk berbahan plastik yang digunakan sehari-hari. Limbah plastik yang menumpuk akan terurai dari ukuran sedang, kecil, menjadi mikroplastik, bahkan nanoplastik.

“Partikel mikro dan nano akhirnya masuk ke atmosfer dan turun bersama hujan. Ukurannya sangat kecil dan ringan, sehingga mudah terbawa angin. Saat hujan, partikel-partikel itu ‘dicuci’ dan ikut terbawa air hujan,” ujarnya kepada Media Indonesia, Minggu (19/10).

Etty menambahkan, plastik dibuat dari bahan berbahaya (B3) yang mirip karakteristiknya dengan BBM, lalu diberi berbagai aditif sesuai fungsi—misalnya pewarna sintetis (sebagian mengandung logam berat), bahan pelentur seperti nonilfenol, serta ftalat. Ia menyebut beragam aditif itu berpotensi menimbulkan dampak kesehatan serius.

Ia menekankan perlunya pengurangan penggunaan plastik secara signifikan melalui edukasi berkelanjutan. “Pemerintah harus konsisten melakukan penyuluhan agar meminimalkan plastik menjadi budaya keseharian di seluruh pelosok Indonesia,” tutup Etty. (Z-10)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |