Optimalisasi Lahan Tidur, Agroforestri Diterapkan

5 hours ago 2
Optimalisasi Lahan Tidur, Agroforestri Diterapkan Petani tengah memegang pohon mangganya.(Antara)

PROGRAM Agroforestri di Jawa Barat (Jabar) dan Jawa Timur (Jatim) pada lahan seluas 1.000 ha diimplementasikan sebagai strategi optimalisasi lahan tidur dan pencegahan kerusakan lingkungan. Pelaksananya ialah PT Pupuk Indonesia bersama TNI Angkatan Darat dan PT Perkebunan Nusantara I.

"Kami bersama pemangku kepentingan mengoptimalkan lahan yang belum dimanfaatkan, baik itu lahan milik TNI AD maupun milik PT Perkebunan Nusantara I, dalam rangka mitigasi perubahan iklim. Program ini sekaligus menjadi strategi perusahaan untuk penyerapan karbon atau dekarbonisasi dalam rangka mewujudkan net zero emission (NZE) yang ditarget pemerintah tahun 2060," ujar Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (15/3).

Dalam kerja sama itu, ada 1.000 hektare lahan yang akan menjadi sasaran program penanaman pohon agroforestri. Lahan-lahan tersebut tersebar di berbagai wilayah di Jawa Barat dan Jawa Timur, antara lain Kabupaten Bandung, Purwakarta, Cianjur dan Sukabumi untuk wilayah Jawa Barat. Selanjutnya, kerja sama serupa akan dilaksanakan di wilayah Malang, Jawa Timur.

Lahan tersebut akan banyak ditanami pohon jenis buah-buahan, sehingga program ini memberikan dampak positif dalam program swasembada pangan nasional yang terus dipercepat oleh pemerintah. Sebagai contoh, Rahmad mengatakan di wilayah Purwakarta, Jawa Barat, BUMN pupuk itu bersama dengan TNI AD dan Perkebunan Nusantara I menanam sebanyak 56.220 bibit pohon dengan berbagai jenis, khususnya buah-buahan di atas lahan 200 hektare. Pihaknya juga melibatkan masyarakat, sehingga pohon-pohon yang ditanam memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan.

Program Agro Forestry Pupuk Indonesia Grup merupakan inovasi sosial. Melalui program ini, perusahaan bisa membantu penghijauan dan mewujudkan Indonesia lebih sehat di masa depan.

Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menjelaskan program ini berjalan step by step dan mampu memberikan manfaat nyata. Program ini dulu diawali di atas lahan seluas 10 hektare, kemudian meningkat menjadi 200 hektare, serta sekarang tembus 1.000 hektare.

"Jawa Barat menjadi contoh. Saya ajak lagi di wilayah lain. Saya yakin program penanaman pohon Agro Forestry mampu membawa perubahan positif dengan cepat. Ini menjadi bukti nyata dalam meningkatkan taraf kehidupan masyarakat sekitar," kata Maruli. (Ant/I-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |