
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menyatakan bahwa proses evakuasi korban insiden kebakaran KM Barcelona 5 di perairan Talise, Sulawesi Utara, kini berada pada fase akhir, setelah seluruh penumpang berhasil diselamatkan.
Kepala Basarnas, Mohammad Syafii, saat ditemui di Jakarta pada Senin (21/7), menegaskan bahwa operasi pencarian dan pertolongan terhadap kapal motor penumpang tersebut akan dinyatakan selesai apabila tidak ditemukan lagi korban dan kondisi kapal sudah sepenuhnya aman untuk diakses.
“Evakuasi telah tuntas dilaksanakan. Tim SAR akan kembali masuk ke kapal jika kondisinya benar-benar dingin dan bebas dari asap,” jelasnya.
Syafii juga menekankan bahwa durasi operasi SAR tidak harus berlangsung selama tujuh hari. Bila dalam waktu tiga hari operasi dinyatakan rampung secara teknis, maka penyelesaiannya akan disesuaikan berdasarkan evaluasi tim terpadu.
Sebelumnya, KM Barcelona 5 dilaporkan mengalami kebakaran hebat di bagian buritan saat berlayar dari Melonguane menuju Pelabuhan Manado pada Minggu (20/7). Insiden tersebut menewaskan tiga orang, sementara ratusan penumpang lainnya berhasil dievakuasi.
Para korban selamat telah dibawa ke sejumlah pelabuhan dan fasilitas medis, termasuk RSUP Prof. Kandou, RSUD ODSK, serta Rumah Sakit Bhayangkara di Sulawesi Utara. Dalam proses penyelamatan, Basarnas berkoordinasi erat dengan Bakamla, TNI, Polri, dan instansi maritim terkait lainnya.
“Jumlah pasti korban selamat dapat dikonfirmasi langsung ke Basarnas Manado. Namun, informasi manifes dan identitas penumpang merupakan wewenang instansi lain,” tambah Syafii.
Basarnas juga menegaskan bahwa kesiapsiagaan tetap dijalankan secara optimal, dengan dukungan penuh dari lembaga teknis seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang secara real-time menyediakan informasi cuaca untuk setiap operasi SAR laut di wilayah Indonesia. (Z-10)