Kereta api khusus mengangkut produk petani dan barang dagangan pedagang.(Antara)
PARA petani Kabupaten Lebak, Banten, menyambut positif pengoperasian gerbong kereta api (KA) petani dan pedagang di wilayahnya. Soalnya, pengoperasian itu diyakini berdampak terhadap peningkatan usaha mereka.
"Kita meyakini dengan pengoperasian KA petani itu dipastikan petani lebih semangat untuk memproduksi pangan dan bisa lebih dipasarkan ke luar daerah," kata Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sukabungah, Desa Tambakbaya, Kabupaten Lebak, Ruhiana di Lebak, Banten, Selasa (4/11). Menurut dia, selama ini, untuk memasarkan produk ke luar daerah, petani harus mengeluarkan dana cukup besar karena menggunakan transportasi berupa truk atau mobil bak terbuka.
Oleh karena itu, pengoperasian gerbong KA yang khusus mengangkut produk pertanian dapat meringankan beban biaya petani untuk memasarkan produknya ke Serang, Cilegon, Merak, juga Kebayoran, Palmerah, dan Tanah Abang. Saat ini, anggota petani di kelompoknya terdapat 150 orang dan mereka memproduksi usaha pertanian padi, palawija, dan hortikultura.
"Pengoperasian gerbong kereta petani ini lebih memudahkan untuk dipasarkan ke luar daerah dan bisa meraup keuntungan lebih besar," kata Ruhiana.
Samun, 60, seorang petani Rangkasbitung, Lebak, mengatakan bahwa pengoperasian KA tersebut membantu usaha petani untuk memasarkan produknya ke luar daerah. Saat ini, dirinya memasok pisang, kelapa, dan aneka sayuran ke Jakarta menggunakan mobil bak terbuka dengan keuntungan relatif kecil karena habis untuk biaya angkutan.
"Kami merasa senang PT KAI kembali mengoperasikan gerbong khusus pertanian ini. Seperti tahun 1990-an, petani menggunakan KA untuk memasarkan produknya ke Jakarta," katanya.
Sebelumnya, Vice President Public Relations PT KAI Anne Purba mengatakan pada tahap awal kereta petani dan pedagang diterapkan di rute Merak-Rangkasbitung, Banten, guna mendukung ketahanan pangan, pemerataan ekonomi dan peningkatan produktivitas sektor riil nasional.
"Tahap awal pengoperasian kereta petani dan pedagang akan diterapkan di wilayah Banten sebagai bentuk dukungan terhadap program Astacita pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan dan pemerataan ekonomi," katanya. (Ant/I-2)


















































