
KEPERGIAN Gusti Irwan Wibowo, atau yang akrab disapa Gustiwiw, pada Minggu, 15 Juni 2025, menyisakan duka mendalam di dunia hiburan Indonesia.
Di tengah rasa kehilangan, perhatian publik kini tertuju pada tiga unggahan terakhir di akun Instagram @gustiwiw—semuanya berupa repost dari orang-orang yang mengapresiasi karyanya.
Unggahan pertama adalah repost dari akun @ninobukir yang menunjukkan dek kayu, tanpa konteks yang begitu jelas. Namun kini, unggahan itu terasa seperti simbol keheningan dan ketenangan, seolah memberi ruang bagi interpretasi yang lebih mendalam dari para pengikutnya.
Unggahan kedua adalah repost dari akun @oliviaagata yang menampilkan gambar makanan, disertai caption yang memuji lagu Diculik Cinta karya Gustiwiw sebagai sebuah karya keren.
Pujian ini seolah menegaskan bahwa meskipun terkesan jenaka, karya-karya Gustiwiw memiliki kualitas musikal yang kuat dan dihargai secara luas.
Repost ketiga adalah tangkapan dari pujian terhadap lagu Kipas Angin Kesedot Sampah, yang digunakan sebagai soundtrack film GJLS Ibuku Ibu-ibu. Dalam unggahan tersebut, sang pemilik akun menyebut bahwa lagu tersebut
“layak dapat OST Film Terbaik FFI”—sebuah pengakuan tak resmi namun sangat berarti bagi seorang musisi independen seperti Gustiwiw.
Ketiga unggahan ini, meski tampak sederhana, kini menjadi catatan digital terakhir dari seorang seniman muda penuh talenta. Gustiwiw dikenal bukan hanya karena gaya musiknya yang unik dan jenaka, tetapi juga karena kepribadiannya yang tulus, rendah hati, dan dekat dengan komunitasnya.
Kini, ketiga repost tersebut dikenang sebagai bukti nyata betapa karyanya diapresiasi dan dicintai. Selamat jalan, Gustiwiw. Lagu-lagumu akan terus mengalun dalam ingatan penggemar. (Z-10)