
USIA pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran telah berjalan selama enam bulan dengan sejumlah terobosan kebijakan. Presiden Prabowo pun telah melakukan reshuffle terbatas Kabinet Merah Putih pada awal tahun sebagai bagian dari evaluasi kinerja Kabinet Merah Putih.
Terkait kinerja, temuan riset Indonesia Social Insight (IDSIGHT) mencatat penilaian positif terhadap Menteri Agama Nasaruddin Umar mencapai 67,4 persen. Niai ini yang tertinggi di antara anggota Kabinet Merah Putih.
Publik menilai Nasaruddin berhasil dalam mempersatukan umat dan menjaga kerukunan beragama di Indonesia. Sebelumnya peringkat tertinggi penilaian publik diduduki oleh menteri-menteri di bidang ekonomi pada masa 100 hari pemerintahan Prabowo.
“Dalam periode enam bulan pemerintahan Prabowo-Gibran, muncul sosok Menag Nasaruddin sebagai pejabat terbaik di Kabinet Merah-Putih, sementara kinerja tim ekonomi perlu diperkuat lagi,” ujar Direktur Komunikasi IDSIGHT Johan Santosa lewat keterangan yang diterima, Sabtu (26/4).
Nasaruddin juga merupakan imam besar Masjid Istiqlal, sambung Johan, telah lama dikenal publik sebagai simbol toleransi di Tanah Air. “Tidak hanya menyejukkan umat, pandangan keagamaan Nasaruddin cenderung progresif seperti dalam kesetaraan gender,” imbuhnya.
Saat Idul Fitri tahun ini, Nasaruddin mengajak bangsa Indonesia untuk menjaga spirit Ramadan dan terus memperkuat persatuan. Silaturahmi telah menjadi tradisi pada perayaan Lebaran, ditunjukkan pula dengan open house dan saling mengunjungi kediaman baik di kalangan masyarakat maupun tokoh-tokoh politik.
“Sayangnya kunjungan silaturahmi para elite kerap dinilai secara politis, seperti kontroversi kedatangan menteri-menteri di kabinet Prabowo ke rumah mantan Presiden Jokowi yang memunculkan wacana matahari kembar,” tandas Johan.
Di sisi lain mencuat figur Didit Prabowo yang berhasil mempertemukan anak-anak dari keluarga presiden, serta keluwesannya dengan menemui tokoh-tokoh yang selama ini kerap bersitegang. Persatuan para tokoh bangsa dinilai penting di tengah situasi ekonomi dan gejolak geopolitik.
“Bayang-bayang pelemahan ekonomi dan merosotnya nilai tukar rupiah, ditambah anjloknya IHSG dan kebijakan tarif resiprokal Presiden Amerika Serikat Donald Trump, menjadi tantangan dalam paruh awal pemerintahan Prabowo-Gibran,” terangnya.
Publik menilai perlu adanya penguatan terhadap kinerja tim ekonomi menghadapi rentetan persoalan tersebut. “Penilaian positif terhadap Menteri Keuangan Sri Mulyani sebesar 65,4 persen, turun dari sebelumnya paling tinggi dan mencapai 61,2 persen,” papar Johan.
Demikian pula dengan Menteri BUMN Erick Thohir yang dinilai positif sebesar 56,7 persen, atau turun dari 56,7 persen pada awal tahun. Menurut Johan, pemerintah perlu meningkatkan kepercayaan publik di tengah upaya membangun Danantara yang menghimpun aset-aset BUMN.
Sementara itu Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sedikit naik di papan bawah dengan penilaian positif 52,4 persen. “Airlangga memimpin delegasi untuk perundingan tarif, di mana Indonesia menawarkan pelonggaran kebijakan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dan kuota impor,” imbuh Johan.
Di tengah sejumlah tantangan, prestasi ditorehkan seperti kelancaran arus mudik berkat masifnya pembangunan infrastruktur, serta panen raya padi dan target swasembada pangan yang terus digaungkan pemerintah.
Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono dinilai secara positif 64,6 persen, sedangkan Menteri Pertanian Amran Sulaiman 62,8 persen. “AHY juga digadang-gadang sebagai calon presiden 2029, sementara Amran terus menggawangi sektor pertanian sejak periode pertama Jokowi,” ujar Johan.
Pejabat lainnya yang mendapat penilaian terbaik adalah Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti (60,3 persen) dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi (54,2 persen). Berikutnya adalah Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni (51,5 persen) dan Menteri Sosial Saifullah Yusuf (45,3 persen).
“Prabowo menunjuk Prasetyo Hadi sebagai juru bicara untuk menyampaikan program-program unggulan seperti integrasi data tunggal sosial ekonomi (DTSEN) dan pembangunan Sekolah Rakyat demi mengentaskan kemiskinan struktural,” pungkas Johan.
IDSIGHT melakukan analisis terhadap tanggapan pengguna media sosial pada akun-akun resmi milik menteri/kepala badan atau kementerian/badan. Konten mencakup postingan pada platform Instagram, X/Twitter, Facebook Page, dan Tiktok selama rentang waktu 6-15 April 2025.
Menurut laporan Data Digital Indonesia 2024, keempat platform media sosial tersebut paling banyak digunakan masyarakat Indonesia. Dengan karakteristik pengguna tiap platform berbeda-beda, kombinasinya diharapkan bisa menghasilkan gambaran yang lebih objektif. (I-1)