
PEMERINTAH Hokkaido pada Rabu (22/10) melaporkan kasus pertama flu burung di Jepang musim ini setelah terdeteksinya virus flu burung yang sangat patogen di sebuah peternakan unggas di Kota Shiraoi.
Pemerintah Hokkaido telah mulai memusnahkan sekitar 459.000 ekor ayam petelur di peternakan tersebut, sekaligus melarang pengangkutan 620.000 ekor ayam dari empat peternakan unggas lain dalam radius 10 kilometer.
Pemerintah pusat mengadakan pertemuan dengan para menteri terkait di Tokyo pada Rabu pagi untuk memastikan kerja sama yang erat antar instansi dalam menangani situasi itu.
"Ini adalah musim wabah keenam berturut-turut. Setiap musim, (penyakit ini) akan mencapai puncaknya mulai sekitar waktu ini," kata Kepala Sekretaris Kabinet Minoru Kihara, menekankan perlunya kewaspadaan.
Menjelang pertemuan tersebut, Menteri Pertanian Norikazu Suzuki menekankan perlunya pengawasan dan upaya pencegahan yang serius.
"Kita berada dalam situasi di mana kasus infeksi lebih lanjut dapat terjadi di mana pun di negara ini," ujarnya kepada kantor pusat pengendalian penyakit di kementeriannya.
"Kami meminta agar semua langkah yang memungkinkan diambil untuk mencegah terjadinya atau penyebaran kasus lebih lanjut," harapnya.
Menurut pemerintah Hokkaido, ayam-ayam yang dimusnahkan tersebut mencakup sekitar 8% dari ayam petelur yang dipelihara di wilayah tersebut. Pemerintah lokal juga mengadakan rapat gugus tugas di kantor pusatnya.
Sekitar 120 orang, termasuk pejabat Hokkaido dan staf perusahaan swasta, akan terlibat dalam pemusnahan ayam di peternakan yang dimaksud dan dalam operasi pembersihan dan disinfeksi.
Langkah-langkah pengendalian infeksi, termasuk pembatasan yang diberlakukan dalam radius 10 km, diperkirakan akan berakhir pada akhir November mendatang. (Japan Times/B-3)