
METRO Kapsul, moda transportasi canggih dan massal yang akan diterapkan di kota-kota besar Indonesia kini mulai menarik perhatian dunia, tak terkecuali investor asal Korea Selatan.
Namun kekhawatiran muncul setelah investor dari negara tersebut mengunjungi fasilitas ujicoba di Subang, beberapa waktu lalu. Presiden PT Global EVReady, Raine Renaldi menyatakan kekhawatirannya terkait potensi klaim atas teknologi ini oleh negara lain.
"Investor dari Korsel datang untuk melihat langsung dan mereka terkesan dengan efisiensi serta desain modular Metro Kapsul. Ini bukan hanya soal transportasi, tapi juga kemandirian teknologi Indonesia," kata Raine, Selasa (22/4).
Selain Korea Selatan, ia mengaku, beberapa negara Asia lainnya, seperti Singapura, Malaysia, dan Jepang juga telah menunjukkan minat terhadap teknologi ini. Namun di balik itu, ketertarikan negara-negara Asia ini menjadi sebuah peluang besar bagi Indonesia untuk mengekspor teknologi canggih tersebut.
"Meski bangga, ada rasa ketakutan mendalam. Kita khawatir Metro Kapsul justru akan diambil alih atau diklaim sebagai buatan luar negeri, sebuah masalah yang kerap terjadi dengan teknologi Indonesia," ujarnya.
Oleh karena itu, Raine mendesak pemangku kepentingan segera bertindak agar Metro Kapsul tidak diklaim negara lain.
"Jika kita tidak bergerak cepat, bisa saja Metro Kapsul menjadi 'Made in Korea' atau 'Engineered in Japan'. Padahal jelas 100% karya anak bangsa," jelasnya.
Kebanggaan nasional
Ia menyatakan, bangsa Indonesia jangan membiarkan teknologi yang dihasilkan putra putri terbaik dalam negeri hilang begitu saja. Seharusnya, Metro Kapsul menjadi kebanggaan nasional.
Oleh karena itu, Raine mengajak semua pihak, baik pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat mendukung penuh pengembangan Metro Kapsul di Indonesia.
"Kita sudah punya test track, teknologi, dan tim engineer terbaik. Sekarang yang dibutuhkan adalah political will untuk melanjutkan pengembangan ini di Tanah Air," tutur Raine.
Saat ini, proyek Metro Kapsul masih dalam tahap ujicoba di beberapa kota di Indonesia. Para pemimpin sudah tertarik untuk mengadopsi sistem ini.
EV-READY Global juga tengah mengintegrasikan teknologi AI dan blockchain untuk meningkatkan efisiensi serta transparansi operasional sistem ini.
Metro Kapsul menggunakan sistem rel tinggi otomatis tanpa pengemudi, menawarkan solusi transportasi yang lebih efisien dengan biaya konstruksi yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan LRT konvensional.
"Biaya pembangunan Metro Kapsul diperkirakan hanya sekitar 40% dari LRT biasa. Jauh lebih murah dibandingkan dengan moda transportasi sejenis," tandas Raine.