MTI Apresiasi Layanan Bus Sekolah Gratis di Sragen

3 hours ago 1
MTI Apresiasi Layanan Bus Sekolah Gratis di Sragen Pelajar antri menaiki bus sekolah di Sragen.(MI/Widjajadi)

MASYARAKAT Transportasi Indonesia (MTI) sangat tertarik dan mengapresiasi penyediaan layanan bus gratis sekolah di kabupaten Sragen, yang sudah berlangsung selama dua tahun terakhir ini.

"Sungguh ini layanan publik yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan. Semangatnya mengantar aman, menjemput impian. Cocok untuk Bumi Sukowati yang selama ini unggul dari pengelolaan sektor pertanian dan pariwisata," tegas Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah MTI Pusat, Djoko Setiowarno, Minggu (19/10) kepada Media Indonesia.

Menurut dia, sejauh orang mengatakan, Kabupaten Sragen memiliki daya tarik wisata unik, mulai dari situs Sangiran, yang diakui Unesco sebagai situs warisan dunia, dan juga keindahan alam lokalnya yang banyak dibanjiri wisatawan.

Kalau kemudian sejak Juli 2023, Pemkab di sini menghadirkan bus sekolah gratis, menjadi lengkap sudah keunggulan yang dimiliki Bumi Sukowati, julukan Sragen ini. Ini merupakan sebuah langkah nyata, agar akses pendidikan menjadi lebih mudah dan terjangkau.

"Dengan adanya bus yang nyaman dan aman, siswa terutama yang tinggal di pelosok, sejak dua tahun terakhir ini bisa mengurangi beban transportasi dan lebih fokus pada belajar tanpa perlu pusing memikirkan biaya perjalanan," beber pengamat transportasi dari Unika Soegijopranoto, Semarang ini.

KURANGI ANGKA KECELAKAAN
MTI menilai, selain dirancang untuk memberikan akses transportasi aman, nyaman, dan terjangkau bagi pelajar, keberadaanya menjadi solusi untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas di kalangan remaja, menekan angka putus sekolah, dan meringankan beban ekonomi keluarga.

Djoko memaparkan, tingginya penggunaan sepeda motor oleh pelajar akibat keterbatasan angkutan umum selama ini, jadi salah satu pemicu kecelakaan lalu lintas di usia sekolah. 

"Karena itu, dengan program bus sekolah, diharapkan risiko tersebut dapat ditekan, sekaligus menghadirkan jaminan keselamatan bagi siswa dalam perjalanan menuju sekolah," imbuh akademisi untuk program studi sipil ini.

Keterlibatan pengusaha lokal dalam menyediakan armada bus, lanjut dia, patut diacungi jempol. Sementara Dinas Perhubungan juga memastikan bus-bus tersebut selalu dalam kondisi prima melalui perawatan rutin. 

Dana operasional disiapkan Dinas Perhubungan setiap tahun. Layanan bus sekolah ini hadir untuk membantu pelajar SD, SMP, dan SMA/SMK yang tinggal di wilayah pinggiran dengan akses transportasi terbatas.

Saat ini terdapat 5 unit bus sekolah yang melayani 4 rute utama dengan jangkauan ke beberapa kecamatan.Layanan ini beroperasi dalam dua sesi setiap hari. Pagi, pukul 05.30 – 07.00 WIB untuk mengantar siswa berangkat ke sekolah. Siang, pukul 13.00 – 15.00 WIB untuk menjemput siswa pulang.

ATURAN HUKUM
Bupati Sragen, Sigit Pamungkas mengatakan, program ini diikat dengan  Peraturan Bupati (Perbub) Nomor 17 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sekolah Gratis, sebagai dasar hukum.

Regulasi itu ditopang oleh Standar Operasional Prosedur (SOP), pemanfaatan aplikasi SI JEMPOL untuk pelacakan bus secara real-time, serta pembentukan Paguyuban Trans Bumi Sukowati sebagai wadah kolaborasi bersama pengusaha transportasi lokal.

Program bus sekolah gratis berasal dari hibah instansi daerah. Rute A memanfaatkan bus perintis milik Dinas Perhubungan serta kendaraan dari Dinas Kesehatan. Lalu Rute B, Rute C, dan Rute D masing-masing menggunakan bus hibah dari Bagian Umum Setda, Rumah Sakit Amal Sehat, dan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Sragen.

JUMLAH PENUMPANG
Dari layanan bus sekolah ini selama tiga tahun, telah mengangkut 45.719 penumpang. Rinciannya Bus A telah mengangkut 17.180 penumpang, rata-rata 59 pelajar per hari, Bus B (10.756 penumpang, rata-rata 37 pelajar per hari), Bus C (12.089 penumpang, rata-rata 48 pelajar per hari), dan Bus D (5.694 penumpang, rata-rata 27 pelajar per hari). 

Dari data itu terbukti sudah, bahwa kebutuhan layanan sangat mendesak dan berdampak langsung terhadap akses pendidikan yang merata. "Dengan kata lain, layanan bus sekolah gratis ini meringankan beban biaya transportasi pendidikan bagi para orang tua, beri rasa aman dan nyaman saat anak-anak pergi dan pulang sekolah, menekan angka pelanggaran lalu lintas oleh remaja, menghidupkan kembali peran angkutan umum lokal, dan membangun ekosistem transportasi yang berkelanjutan," pungkas Sigit. (E-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |