
WAKIL Ketua MPR Eddy Soeparno menyambut baik perintah Presiden Prabowo Subianto kepada para menteri menggunakan Pindad Maung sebagai kendaraan dinas. Eddy mengatakan perintah tersebut merupakan bentuk kebanggaan menggunakan mobil buatan dalam negeri.
"Saya kira itu merupakan suatu usulan yang sangat baik, karena menggunakan produksi anak bangsa dan dipergunakan juga cukup banyak, dan juga merupakan salah satu kebanggaan kita. Yang kebanggaan itu mudah-mudahan bisa tertular kepada sesama masyarakat yang kemudian nanti juga mau menggunakan maung. Jadi ini merupakan salah satu upaya untuk kita juga mendongkrak produksi industri dalam negeri," kata Eddy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (21/10).
Eddy menjelaskan selama ini memang para menteri menggunakan mobil buatan luar negeri. Ia mengambil contoh menteri era Presiden Soeharto yang menggunakan Volvo, mobil pabrikan Swedia.
Eddy mengaku juga mendukung penuh ketika MPR juga menggunakan Maung Pindad. Ia mengatakan Maung Pindad telah dibekali teknologi yang tak kalah dari mobil pabrikan luar negeri.
"Kami justru bangga dan positif melihat bahwa Indonesia memiliki kemampuan untuk membangun produksi otomotif yang sangat bersaing. Jadi harapan kami tentu, kami juga bisa memanfaatkan kesempatan untuk bisa menggunakan mobil maung, dari pada menggunakan mobil dinas yang memang berasal dari luar negeri," katanya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto meminta para pejabat yang berada di dalam Kabinet Merah Putih untuk menggunakan Pindad Maung seperti yang ia gunakan sebagai kendaraan dinas. Itu karena Kepala Negara telah menyiapkan anggaran untuk mendorong pembuatan mobil di dalam negeri.
"Sudah kita mulai rintis, kita akan punya mobil buatan Indonesia dalam tiga tahun yang akan datang. Saya sudah alokasi dana, sudah kita siapkan lahan untuk pabrik-pabriknya, sedang bekerja sekarang tim, kita sudah menghasilkan Jeep buatan Indonesia," ujarnya saat memberikan pembukaan dalam Rapat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (20/10). (H-4)