
WAKIL Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono melakukan penanaman padi menggunakan alat rice transplanter di Desa Sedahan Jaya, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat. Ia menegaskan, melalui kegiatan ini, pemerintah berkomitmen untuk mendorong modernisasi pertanian nasional serta berupaya meningkatkan Indeks Pertanaman (IP).
"Prioritas kita adalah bagaimana meningkatkan jumlah yang ditanam dan jumlah yang dipanen dalam setahun. Lahannya sudah subur maka apapun yang dibutuhkan, kita siapkan, supaya masyarakat bisa menanam dan panen lebih banyak. Dari yang panennya setahun sekali, bagaimana caranya bisa tiga kali panen," ujarnya dikutip dari siaran pers yang diterima, Senin (23/6).
Sudaryono mengatakan, penggunaan alat mesin pertanian (alsintan) seperti rice transplanter menjadi bagian dari mekanisasi pertanian untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas petani yang terus digalakkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan).
Pemerintah, sambung dia, juga siap hadir dengan berbagai dukungan strategis guna mendukung peningkatan produktivitas para petani.
"Kalau butuh dana, kita bantu. Irigasi kita perbaiki, alat pertanian kita kasih. Tujuan utamanya dua yaitu meningkatkan produktivitas pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani," tegas dia.
Sudaryono menjelaskan, fokus program Kementerian Pertanian di Kabupaten Kayong Utara tersebut untuk peningkatan produktivitas lahan melalui optimalisasi lahan yang sudah ada.
"Di sini tidak ada cetak sawah baru. Yang ada adalah bagaimana lahan yang biasanya hanya panen satu kali, kita dorong supaya bisa panen tiga kali. Tahun ini ada 1.700 hektare, tahun lalu ada sekitar 1.500 hektare, kita selesaikan dan ini akan terus kita lanjutkan," ucap Sudaryono.
Di lokasi yang sama, Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan menyampaikan terima kasih atas kunjungan wamentan Sudaryono di Kabupaten Kayong Utara.
Menurutnya, kunjungan ini menjadi bagian dari penguatan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mendukung program prioritas pertanian nasional, terutama peningkatan produktivitas dan kemandirian pangan.
"Alhamdulillah, hari ini kita memiliki Presiden yang luar biasa, yang ingin agar bangsa ini mandiri dan tidak lagi tergantung pada negara lain," bebernya.
Ia juga menyambut baik berbagai program pertanian yang tengah dijalankan pemerintah pusat, khususnya Kementan, yang terus mengoptimalkan potensi-potensi daerah. Ia berharap melalui sinergi lintas sektor dan penguatan program-program strategis seperti revitalisasi irigasi, dukungan alsintan, optimalisasi lahan, cetak sawah, dan lainnya diharapkan mampu mengembalikan kejayaan sektor pertanian nasional.
"Dengan program Asta-Cita Presiden Prabowo dan berbagai inisiatif strategis Kementan saat ini, kita optimistis pertanian dan ketahanan pangan Bangsa Indonesia akan bangkit kembali," tutup Ria. (Fal/E-1)