Misteri Patung Moai Raksasa di Pulau Paskah Bisa "Berjalan" Sendiri

3 hours ago 2
Misteri Patung Moai Raksasa di Pulau Paskah Bisa Sebuah tim peneliti, termasuk arkeolog Universitas Binghamton, Carl Lipo, telah mengonfirmasi melalui pemodelan 3D dan eksperimen lapangan bahwa masyarakat kuno Rapa Nui "berjalan" di atas patung-patung moai yang ikonis.(Carl Lipo)

PARA peneliti akhirnya berhasil memecahkan teka-teki kuno: bagaimana penduduk Rapa Nui memindahkan patung Moai raksasa mereka di Pulau Paskah. Dengan menggabungkan fisika, pemodelan 3D, dan eksperimen di dunia nyata, para ilmuwan menemukan bahwa patung-patung tersebut dirancang untuk "berjalan" tegak melalui gerakan goyang yang cerdas.

Misteri Patung Berjalan Terpecahkan

Selama beberapa generasi, misteri tentang bagaimana masyarakat kuno Rapa Nui berhasil memindahkan patung-patung Moai raksasa telah memukau para ilmuwan. 

Kini, melalui perpaduan fisika, pemodelan 3D, dan eksperimen langsung, para peneliti termasuk fakultas dari Universitas Binghamton (Universitas Negeri New York) telah menunjukkan bahwa patung-patung itu benar-benar dapat "berjalan" dengan bantuan tali dan sekelompok kecil orang.

Antropolog Universitas Binghamton, Carl Lipo, dan peneliti Universitas Arizona, Terry Hunt, memeriksa hampir 1.000 patung batu dan menyimpulkan bahwa penduduk pulau itu kemungkinan menggunakan tali untuk mengayunkan patung-patung tersebut dari sisi ke sisi, membimbing mereka maju dalam pola zig-zag di sepanjang jalan yang dibangun khusus.

Bagaimana Moai "Berjalan"

Lipo dan timnya sebelumnya telah menunjukkan melalui percobaan praktis bahwa Moai dapat digerakkan secara tegak lurus dengan mengayunkannya maju mundur, sebuah metode yang jauh berbeda dari teori lama yang mengemukakan penyeretan horizontal di atas kereta luncur kayu.

"Setelah Anda membuatnya bergerak, sama sekali tidak sulit. Orang-orang menariknya dengan satu tangan. Ini menghemat energi, dan bergerak sangat cepat," jelas Lipo. 

"Bagian tersulitnya adalah membuatnya bergoyang sejak awal. Pertanyaannya, jika ukurannya sangat besar, apa yang dibutuhkan? Apakah hal-hal yang kita lihat secara eksperimental konsisten dengan apa yang kita harapkan dari perspektif fisika?"

Uji Coba dengan Model 3D dan Replika Nyata

Untuk memahami bagaimana patung yang lebih besar dapat bergerak, para peneliti membangun model 3D Moai beresolusi tinggi. Mereka mengidentifikasi ciri desain tertentu—seperti alas berbentuk D yang lebar dan kemiringan ke depan—yang membuat patung lebih stabil dan lebih mudah diayunkan saat berjalan.

Untuk menguji hipotesis ini, tim kemudian membangun replika Moai seberat 4,35 ton dengan desain condong ke depan yang sama. Dengan tim yang hanya terdiri dari 18 orang, mereka berhasil memindahkan replika tersebut sejauh 100 meter hanya dalam 40 menit. Hasil ini jauh melampaui eksperimen transportasi sebelumnya yang menggunakan metode lain.

"Fisikanya masuk akal," kata Lipo. "Apa yang kami lihat secara eksperimental benar-benar berhasil. Dan seiring bertambahnya ukuran, ia tetap berhasil. Semua atribut yang kami lihat tentang menggerakkan benda-benda raksasa akan semakin konsisten seiring bertambahnya ukuran, karena itu menjadi satu-satunya cara untuk menggerakkannya."

Peran Jalan yang Dibangun Khusus

Teori ini diperkuat oleh keberadaan jalan-jalan di Rapa Nui. Dengan lebar 4,5 meter dan penampang cekung, jalan-jalan tersebut ideal untuk menstabilkan patung-patung saat mereka bergerak maju.

"Setiap kali mereka memindahkan patung, mereka tampak seperti sedang membuat jalan. Jalan itu bagian dari proses pemindahan patung," ujar Lipo. "Kemungkinan besar yang mereka lakukan adalah membersihkan jalan, memindahkannya, membersihkan jalan lain, membersihkannya lebih jauh, dan memindahkannya secara berurutan. Jadi, mereka menghabiskan banyak waktu di bagian jalan."

Menghormati Kejeniusan Rapa Nui

Lipo menantang kaum skeptis untuk mencari bukti yang menunjukkan bahwa teori "berjalan" ini salah, karena menurutnya, semua bukti yang ada terus memperkuat argumen tersebut. Ia juga menekankan bahwa penelitian ini lebih dari sekadar pemecahan misteri; ini adalah penghormatan.

"Ini menunjukkan bahwa masyarakat Rapa Nui sangat cerdas. Mereka menyadari hal ini," kata Lipo. "Mereka melakukannya dengan cara yang sesuai dengan sumber daya yang mereka miliki lihatlah apa yang telah mereka capai, dan kita bisa belajar banyak dari mereka melalui prinsip-prinsip ini."

Sumber: SciTechDaily

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |