
PEMERINTAH Kota Tasikmalaya memiliki keinginan mengembangkan destinasi wisata berbasis budaya dan edukasi. Hal ini dikarenakan Tasikmalaya sangat minim sekali destinasi wisata alam, sehingga bakal fokus pada kekayaan sejarah yang dimiliki.
Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Raden Dicky Chandranegara, optimistis kotanya memiliki potensi besar untuk wisata budaya dan edukasi yang juga bisa membantu meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
"Kami akan fokus mewujudkan salah satu langkah nyata sesuai dengan visi terutama kehadiran museum. Wilayah Tasikmalaya memiliki banyak peninggalan sejarah dan budaya yang bisa diangkat menjadi daya tarik wisata. Salah satu potensinya yakni museum kelahiran koperasi dan di kota ini memiliki Tugu Koperasi, pengingat sejarah penting dan dapat meningkatkan wisata menjadi sumber PAD," kata Dicky, Minggu (22/6).
Ia mengatakan, kehadiran museum koperasi akan menjadi pusat edukasi yang menarik mengenai sejarah perkembangan gerakan koperasi Tanah Air. Karena, Kota Tasikmalaya masih memiliki mobeler yang bisa dijadikan sarana edukasi sejarah. Pihak pemerintah pun sudah melakukan komunikasi dengan Provinsi Jawa Barat dan pusat mengenai keinginan memiliki museum.
"Kota Tasikmalaya memiliki peninggalan sejarah yang tidak kalah berharga seperti situs Lingga Yoni di Kecamatan Indihiang dan berbagai artefak lainnya. Ini merupakan modal kuat untuk menghadirkan sebuah museum yang representatif.
"Wacana pembangunan museum ini tidak hanya berhenti di tingkat lokal tapi tengah didiskusikan dengan pihak lain mengenai pemanfaatan bangunan hingga dikomunikasikan dengan Bappeda Provinsi Jabar dan Kementerian Perhubungan. Gagasan membuat museum muncul dengan tujuan untuk mengangkat seluruh potensi budaya dan sejarah di Priangan Timur," tuturnya.(M-2)