Menteri UMKM Dorong Fasilitas Publik Menjadi Ruang Usaha bagi UMKM

1 hour ago 1
Menteri UMKM Dorong Fasilitas Publik Menjadi Ruang Usaha bagi UMKM (Humas Kementerian UMKM)

Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menekankan pentingnya penggunaan fasilitas publik sebagai ruang usaha yang inklusif bagi UMKM di seluruh Indonesia.

“Negara hadir membuka ruang sebesar-besarnya agar UMKM bisa beraktivitas, tumbuh secara ekonomi, dan membuka lapangan kerja,” ujar Maman saat meninjau Laswi Heritage Bandung bersama Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar dan Direktur Utama PT KAI Bobby Rasyidin, Rabu (5/11).

Maman menjelaskan, sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2021 mengamanatkan sedikitnya 30% ruang publik dialokasikan untuk UMKM dengan biaya sewa lebih rendah dari harga pasar. Sayangnya, Maman menyebut bahwa implementasi aturan tersebut hingga kini masih belum optimal. 

Berdasarkan data Kementerian UMKM, dari total area komersial seluas 971.206 meter persegi di seluruh Indonesia, seharusnya 389.230 meter persegi diperuntukkan bagi UMKM. Namun saat ini, baru terdapat 6.400 UMKM yang menempati 392 unit infrastruktur publik.

Sebagai langkah konkret, Kementerian UMKM mendukung penuh pelaksanaan program Pasar 1.001 Malam yang diinisiasi Kemenko PM sebagai upaya menanggulangi kemiskinan melalui pemanfaatan aset pemerintah dan BUMN yang berada di lokasi strategis namun belum termanfaatkan (idle asset). Program ini memberikan ruang usaha bagi UMKM, perempuan, dan pekerja kreatif.

“Kementerian UMKM siap berkoordinasi dengan Kemenko PM untuk melakukan kurasi dan pendampingan bagi para pengusaha UMKM agar kualitas produknya terjaga dan memiliki akses pembiayaan yang memadai,” kata Maman.

Ia menegaskan kolaborasi lintas lembaga menjadi kunci agar kebijakan pemanfaatan fasilitas publik berpihak pada UMKM. “Upaya yang kita lakukan bersama Kemenko PM, BUMN, dan pemerintah daerah bertujuan memberikan ruang yang seadil-adilnya bagi UMKM. Sebagai tulang punggung ekonomi negara, UMKM harus mendapat perlakuan dan fasilitas yang sama,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Maman bersama Wakil Wali Kota Bandung Erwin meninjau The Hallway Space di Pasar Kosambi yang menjadi salah satu pusat pemasaran produk UMKM dan ruang usaha kreatif bagi anak muda Bandung. Ia mengapresiasi inisiatif tersebut yang dinilai mampu melindungi sekaligus mengembangkan potensi lokal.

“UMKM harus kita lindungi dan jaga agar bisa tumbuh besar di negeri sendiri. Saya juga mengapresiasi anak-anak muda yang mampu mengelola ruang publik dan menggerakkan perekonomian melalui kreativitas,” sebut dia.

Maman berharap ke depan lebih banyak infrastruktur publik di seluruh Indonesia dapat dioptimalkan untuk UMKM, pekerja kreatif, dan generasi muda. Pendampingan yang tepat akan memastikan ruang publik menjadi wadah pertumbuhan ekonomi rakyat yang berkeadilan.

Sementara itu, Menko PM Muhaimin Iskandar menegaskan komitmen pemerintah dalam memberdayakan UMKM yang selama ini berkontribusi besar terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dan penyerapan tenaga kerja nasional.

Komitmen tersebut diwujudkan melalui pemanfaatan aset pemerintah dan BUMN yang menganggur sebagai ruang usaha produktif.

"Kalau UMKM tumbuh, maka para pekerja informal bisa naik kelas menjadi formal. Itulah yang kita sebut sebagai proses graduasi dan pemberdayaan,” tutur Muhaimin.

Ia menambahkan, Presiden Prabowo Subianto akan segera mengeluarkan instruksi resmi terkait pemanfaatan fasilitas publik dan aset pemerintah yang idle untuk kepentingan UMKM. “Kita akan terus bergerak untuk UMKM,” tandasnya. (H-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |