
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman meyakini Indonesia mampu mencapai swasembada gula konsumsi pada 2026 dan swasembada gula industri dalam tiga hingga empat tahun ke depan.
Amran menjelaskan, kadar rendemen tebu menjadi kunci peningkatan produktivitas. Kementerian Pertanian pun akan melakukan peremajaan tanaman tebu secara nasional di lahan seluas 500 ribu hektare dalam tiga tahun mendatang.
“Masih banyak petani yang menanam berbagai varietas dalam satu lahan, yang menyebabkan rendemen turun. Kita target tiga tahun bongkar ulang (tanaman tebu) seluruh Indonesia,” terang dia saat PanenTebu di Wotgaleg, Bantul, DIY, Selasa (8/7).
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi menambahkan, pihaknya memberikan dukungan terhadap program prioritas Presiden dalam mewujudkan swasembada pangan, khususnya komoditas gula. “Selama enam bulan terakhir, kami telah menyelenggarakan 92 rembuk tani di berbagai daerah. Ini menjadi wadah bertukar informasi, berbagi inovasi, dan memperkuat produktivitas pertanian nasional,” terang dia.
Pihaknya juga mengapresiasi langkah pemerintah dalam menyederhanakan regulasi pupuk. Alhasil, distribusi pupuk bersubsidi saat ini telah mencapai 3,9 juta ton, tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
Terkait pupuk untuk tanaman tebu, Pupuk ZA, lanjut dia, akan segera dimasukkan dalam daftar pupuk bersubsidi. “Kita optimistis menuju swasembada gula nasional,” pungkas Rahmad. (H-1)