Menteri KKP Dorong Anak Muda Tekuni Budidaya Ikan

6 hours ago 2
Menteri KKP Dorong Anak Muda Tekuni Budidaya Ikan Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono, saat meninjau kawasan modeling budidaya nila salin (BINS) di Karawang, Jawa Barat.(Dok. KKP)

MENTERI Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menggandeng Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad, untuk meninjau kawasan modeling budidaya nila salin (BINS) di Karawang, Jawa Barat. Kunjungan ini bertujuan menarik minat generasi muda ke sektor perikanan modern.

Dalam peninjauan itu, Trenggono memperkenalkan inovasi budidaya nila salin sebagai bagian dari transformasi tambak tradisional menjadi tambak modern berorientasi ekspor. Ia menegaskan, sektor perikanan budidaya memiliki peran strategis dalam mendukung kemandirian pangan dan pertumbuhan ekonomi daerah.

“Budidaya ikan bukan hanya soal produksi, tapi juga masa depan pangan nasional dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Trenggono dikutip dari Antara, Senin (3/11).

Raffi Ahmad hadir bersama Ariel NOAH, Gading Marten, dan Desta dalam kelompok The Dudas-1. Kehadiran mereka disambut antusias masyarakat sekitar tambak. Trenggono berharap kolaborasi dengan figur publik bisa memperluas pemahaman anak muda tentang ekonomi biru dan potensi bisnis perikanan.

Modeling BINS Karawang menjadi proyek percontohan penerapan ekonomi biru berbasis teknologi ramah lingkungan. Kawasan seluas 230 hektare itu dilengkapi sistem pengelolaan terpadu, termasuk instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dan intake air laut-tawar. Dengan sistem ini, produktivitas tambak ditargetkan mencapai 84 ton per hektare per tahun, dengan total produksi sekitar 11.150 ton dan membuka 500 lapangan kerja baru.

Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya Tb Haeru Rahayu menyebut produktivitas tambak meningkat signifikan dari 0,6 ton menjadi 80 ton per hektare per siklus berkat penerapan teknologi modern.

Ikan nila salin dipilih karena adaptif di air payau hingga kadar garam 20 ppt, tahan penyakit, dan memiliki permintaan pasar tinggi. Data KKP mencatat, permintaan global tilapia mencapai 7,84 juta ton pada 2024, naik menjadi 8,9 juta ton pada 2030, sementara Indonesia sudah menjadi produsen terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok.

Raffi Ahmad menyebut BINS sebagai “terobosan besar” yang membuka peluang kerja dan menyediakan sumber protein hewani sehat. Ia berharap inovasi seperti ini bisa menarik lebih banyak anak muda untuk terjun ke sektor perikanan. (Z-10)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |