Menteri Kebudayaan Dorong Repatriasi Benda Bersejarah di Luar Negeri

2 weeks ago 5
Menteri Kebudayaan Dorong Repatriasi Benda Bersejarah di Luar Negeri Menteri Kebudayaan Fadli Zon(ANTARA/ Putri Hanifa)

MENTERI Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon mengadakan pertemuan strategis dengan sejarawan sekaligus ahli sastra dan budaya, Ulrich Kozok, serta peneliti Agus Iswanto di Kantor Kementerian Kebudayaan, Senayan, Jakarta.

Pertemuan tersebut membahas langkah-langkah strategis dalam upaya repatriasi benda koleksi peninggalan Pahlawan Nasional Sisingamangaraja yang saat ini tersimpan di Museum aan de Stroom, Belgia.

Menteri Fadli menegaskan komitmen pemerintah untuk mengembalikan benda-benda bersejarah Indonesia dari luar negeri sebagai bagian dari pemulihan identitas nasional dan penguatan warisan budaya bangsa. Ia mengungkapkan bahwa Kementerian Kebudayaan telah membentuk tim khusus yang berfokus pada proses repatriasi.

"Kementerian Kebudayaan sudah mempunyai tim repatriasi yang terdiri dari ahli-ahli cagar budaya. Proses repatriasi sudah berlangsung, di mana terakhir kami mengembalikan koleksi Dubois ke Indonesia," kata Menbud dalam keterangannya, Rabu (15/10).

Lebih lanjut, Fadli Zon menekankan bahwa repatriasi benda bersejarah merupakan salah satu program prioritas Kementerian Kebudayaan. Menurutnya, benda-benda tersebut memiliki nilai sejarah dan kultural yang sangat penting bagi pembentukan jati diri bangsa.

Selain berfokus pada pengembalian koleksi dari luar negeri, Fadli juga menyoroti pentingnya peningkatan sistem pendataan dan konservasi koleksi museum di seluruh Indonesia.

Ia menilai bahwa pengelolaan yang baik terhadap naskah dan manuskrip dapat memperkuat pelindungan serta pemajuan ekosistem budaya nasional.

"Ke depannya, kita juga ingin museum daerah bisa melakukan konservasi dan mendata koleksi-koleksinya. Misalnya terkait naskah-naskah, manuskrip, agar lebih tertata, karena ini juga bagian dari pemajuan kebudayaan," jelasnya.

Menteri Fadli pun menyampaikan apresiasi atas dukungan dan keterlibatan para akademisi, sejarawan, serta ahli cagar budaya dalam upaya repatriasi artefak Indonesia dari luar negeri. Ia berharap kerja sama lintas disiplin ini dapat mempercepat proses pemulihan pengetahuan dan warisan budaya bangsa.

"Kami sangat senang sekali mendengar berita ini, karena repatriasi adalah bagian dari pemulihan pengetahuan dan budaya. Mudah-mudahan pihak Museum aan de Stroom bisa betul-betul mengembalikan koleksinya ke Indonesia," tuturnya.

Sejalan dengan itu, ahli budaya Ulrich Kozok menyampaikan dukungannya terhadap rencana pengembalian koleksi peninggalan Sisingamangaraja dari Museum aan de Stroom.

Ia menilai bahwa manuskrip kuno memiliki nilai yang sangat tinggi bagi pelestarian sejarah dan budaya Indonesia.

"Manuskrip adalah salah satu warisan budaya yang sangat penting. Beberapa kali saya berkontak dengan pihak museum luar negeri yang bersedia mengembalikan koleksi. Saya juga bersedia untuk membantu," ungkap Ulrich Kozok. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |