Mentan Amran Masih Temukan Minyakita Kurang Takaran di Solo

2 days ago 4
Mentan Amran Masih Temukan Minyakita Kurang Takaran di Solo Mentan Andi Amran Sulaiman melakukan pengecekan dan pengukuran Minyakita saat meninjau OP di Pasar Gede Solo, Selasa (11/3/2025).(MI/Widjajadi)

SAAT memantau jalannya Operasi Pasar (OP) selama Ramadan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman justru masih menemukan takaran Minyakita yang tidak sesuai di Pasar Gede Solo, Selasa (11/3).

Amran saat meninjau bagian los penjualan minyak goreng, berhenti dan berdialog dengan pedagang. Kemudian ia mengambil salah satu kemasan Minyakita dan mengguntingnya. Minyak tersebut kemudian dimasukkan ke gelas ukur. Ia pun mendapati volumenya tidak mencapai 1 liter sesuai keterangan dalam kemasan.

Karena itu, ia langsung menyerahkan temuan itu kepada Tim Satgss Pangan Polri yang menyertai peninjauan. "Juga harus dilakukan pengecekan ke produsen," katanya.

Ia sangat mengapresiasi Mabes Polri yang melakukan pengusutan kasus Minyakkita yang tidak sesuai ukuran dan merugikan konsumen tersebut.

"Masih ada selisih sedikit. Tetapi sudah ada perbaikan. Kami sudah koordinasi dengan Kapolri, siapa pun yang salah ditindak tegas," imbuhnya.

Dia menegaskan, tidak boleh ada kompromi dalam penanganan kasus Minyakita ini. Alasannya, kalau ada kompromi sama artinya pihak aparat beternak kejahatan.

Dalam pemantauan OP di Pasar Gede dan Kantor Pos Besar Solo itu, Amran didampingi Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia Tonggo Marbun. Terjadi interaksi dengan masyarakat yang melakukan pembelian kebutuhan pokok di kantor Pos Solo. 

Amran pun menambahkan, OP digelar untuk membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau selama Ramadan dan menjelang Lebaran 2025. Operasi pasar ini dijadwalkan berlangsung sejak 24 Februari 2025 hingga 29 Maret 2025.

“Operasi pasar ini digelar untuk memastikan masyarakat mendapatkan  harga pangan terjangkau di bawah harga eceran tertinggi (HET),” ujarnya.

Menurut dia, saat ini ada 1.050 gerai Pos Indonesia di seluruh Indonesia yang menggelar OP pangan, yakni endistribusikan bahan pokok dengan harga yang lebih terjangkau. “Ini adalah bentuk nyata kehadiran pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan,” pungkas Amran. 

Ia juga menemukan dalam operasi pasar ini berbagai bahan pokok dijual dengan harga di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET), seperti beras SPHP Rp12.000/kg, gula pasir Rp15.000/kg, daging ayam ras beku Rp34.000/kg, bawang putih Rp32.000/kg, daging kerbau beku Rp75.000/kg, dan minyak goreng Minyakita Rp14.700/liter. (WJ/E-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |