
PENELITI senior dari Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli berharap pertemuan antara Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh hanya bicara soal masalah kebangsaan. Ia menyoroti bagaimana silaturahim saat ini maknanya dipersempit menjadi bagi-bagi kue kekuasaan.
"Semoga saja memang pembicaraan itu tentang masalah kebangsaan dalam arti bagaimana membangun dan memajukan bangsa ini, bukan dalam arti yang lain. Soalnya kerap bicara tentang kebangsaan maknanya menjadi sempit tentanf bagi-bagi jabatan atau kekuasaan," kata Romli kepada Media Indonesia, Rabu (15/10).
Romli mengatakan sebaiknya NasDem meski mendukung pemerintah, tetap tidak ada perwakilan di kabinet atau pemerintahan. Hal ini, kata ia, bagian dari fatsun politik sebagai partai yang kalah dalam Pilpres memiliki posisi di luar pemerintahan.
"Ini memberikan pembelajaran atau pendidikan politik kepada rakyat bahwa ketika kalah, harus legowo dan siap tidak masuk pemerintahan. Jika semua partai yang kalah lalu masuk pemerintahan, lalu buat apa ada Pemilu. Bukan itu saja, yang utama siapa yang akan mengawasi pemerintah," katanya.
Terpisah, Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim mengungkapkan pertemuan Menhan dengan Surya Paloh hanya bicara soal persoalan bangsa. Ia mengatakan tidak ada pembicaraan soal politik terutama soal bergabungnya Partai NasDem ke Kabinet Merah Putih. "Silahturahmi kebangsaan, membicarakan dinamika kebangsaan yang berkembang," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh menemui Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin di Kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jakarta, Rabu (15/10). Keduanya kemudian melakukan pertemuan tertutup selama kurang lebih satu jam, sejak pukul 10.02 WIB dan berakhir sekitar pukul 11.15 WIB.
Menhan Sjafrie menyampaikan apresiasi atas masukan informal dari Surya Paloh yang penuh dengan komitmen nasionalisme dan patriotisme. “Yang memberikan penguatan dan vitamin dalam tugas menjaga stabilitas nasional,” ujar Menhan. Menhan juga menegaskan bahwa Kemhan adalah kantornya rakyat dan terbuka bagi seluruh elemen bangsa, termasuk partai politik di luar Koalisi Indonesia Maju. Kunjungan ini diharapkan menjadi stamina kolektif dalam menghadapi tantangan tugas yang akan datang.
Sementara itu, Surya Paloh menyatakan kehormatannya atas pertemuan yang berlangsung hangat dan mendalam ini. Dalam diskusi ini berfokus pada kepentingan nasional dan upaya mendukung keberhasilan pemerintahan Presiden Prabowo dan menempatkan kepentingan bangsa di atas segalanya. (Faj/P-2)