
BALI, destinasi wisata ikonik Indonesia, kini menghadapi tantangan baru dalam menjaga kualitas pariwisatanya. Tak hanya menarik wisatawan, Bali kini berfokus pada kualitas pengunjung dan keberlanjutan destinasi.
Head of Corporate Communications Nuanu Real Estate, Reyni Wullur, menyampaikan saat ini Bali harus fokus bukan hanya pada menarik wisatawan, tetapi juga pada menjaga kualitas wisatawan dan destinasi wisata itu sendiri. Hal ini menjadi tantangan besar untuk memastikan bahwa turis yang datang memiliki nilai yang sesuai dengan budaya dan alam Bali.
"Adanya Nuanu, kami berfokus pada pengembangan pariwisata, berusaha untuk menarik wisatawan yang tertarik pada seni, budaya, dan alam Bali. Proyek ini bertujuan untuk menciptakan pengalaman yang dapat menyentuh jiwa pengunjung, terutama mereka yang mencari pemahaman lebih dalam tentang kebudayaan Bali," kata Reyni di Jakarta, kemarin.
Menurut dia, meski tidak ada larangan untuk kelompok wisata tertentu, lebih baik untuk menarik pengunjung yang memiliki minat pada budaya dan seni Bali. Dengan demikian, hanya wisatawan yang tertarik dengan nilai-nilai ini yang akan datang, sementara yang kurang tertarik cenderung tidak akan mengunjungi tempat tersebut.
Terkait target kunjungan, kata Reyni, Nuanu Real Estate menargetkan sekitar 3-4 juta pengunjung per tahun, dengan rata-rata 50.000 pengunjung bulanan. Proyek ini juga berfokus pada keberlanjutan, dengan penggunaan energi terbarukan dan kendaraan listrik untuk mengurangi jejak karbon.
"Hal ini tercermin dalam laporan yang menunjukkan upaya mereka dalam menggunakan solar panel dan kendaraan listrik sejak pertengahan 2024," kata dia.
CEO Nuanu Real Estate, Lev Kroll, menyampaikan, Nuanu Real Estate adalahdivisi khusus yang menawarkan hunian berkonsep gaya hidup berkelanjutan. Konsep hunian ini tidak hanya mengutamakan kenyamanan, tetapi juga mendukung potensi pertumbuhan pribadi dan profesional.
"Kami berkomitmen untuk membangun lokasi hunian terbaik, yang mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan masa depan," ungkap Lev Kroll.
Menurut dia, lebih dari Rp2,4 triliun telah diinvestasikan untuk mendukung proyek ini, termasuk lebih dari Rp493 miliar khusus untuk infrastruktur yang memastikan kenyamanan dan kelayakhunian jangka panjang.
Nuanu juga menetapkan standar baru di Bali dengan komitmen untuk menyisihkan 70% dari total lahannya sebagai ruang terbuka hijau, menciptakan kehidupan perkotaan yang sadar lingkungan dan ramah terhadap alam.
Dalam hal pengembangan properti dan seni, lanjut dia, Nuanu membuka peluang bagi seniman Indonesia, dengan tujuan untuk mempromosikan seni dan budaya Indonesia ke pasar internasional. Koleksi seni yang ditawarkan tidak hanya mencakup karya dari Bali, tetapi juga dari seluruh Indonesia.
"Proyek ini juga berusaha untuk mendukung seniman lokal melalui kolaborasi dengan berbagai komunitas seni di Indonesia, seperti di Yogyakarta dan Bandung," kata dia.
Nuanu juga akan segera meluncurkan proyek baru, OXO The Pavilions, yang mengusung konsep wellness living pertama di Indonesia. Proyek ini diperkirakan akan menjadi trademark di pasar properti Bali dan Indonesia. Sebelumnya, OXO The Residences, dengan 40 unit vila yang terjual habis hanya dalam satu hari, menunjukkan potensi besar dari konsep hunian yang ditawarkan Nuanu. (Z-10)