Mengenang Kontroversi Limp Bizkit di Woodstock ’99 yang Berujung Rusuh

2 weeks ago 15
Mengenang Kontroversi Limp Bizkit di Woodstock ’99 yang Berujung Rusuh Penampilan Limp Bizkit di Woodstock 1999.(Tangkapan layar Youtube Limp Bizkit)

LEBIH dari dua dekade berlalu, peristiwa kerusuhan besar di Woodstock ’99 masih menjadi salah satu momen paling kelam dalam sejarah festival musik dunia. Salah satu yang paling diingat publik adalah penampilan band Nu Metal asal Amerika Serikat (AS), Limp Bizkit, yang kala itu disebut memicu kekacauan di antara puluhan ribu penonton.

John Scher, promotor festival tersebut, tidak berbasa-basi soal Limp Bizkit. Dia menyebut bahwa momen tersebut menjadi titik balik karier Limp Bizkit. 

Saat mereka membawakan lagu Break Stuff, ribuan penonton melonjak-lonjak liar, memanjat menara kamera, hingga merusak properti di area konser. 

Media kemudian menuding band yang dipimpin Fred Durst itu sebagai pemicu rusuh, bahkan simbol dari “kemarahan generasi muda AS”.

Namun,  Jonathan Davis, vokalis Korn menjelaskan bahwa menyalahkan Limp Bizkit secara tunggal adalah pandangan yang terlalu sederhana.  

“Menuduh satu band sebagai biang kerusuhan hanyalah cara mudah menutupi kegagalan penyelenggara,” ujarnya.

Kerusuhan terjadi pada hari Minggu, hari terakhir festival, sekitar waktu Red Hot Chili Peppers dan Megadeth tampil. Limp Bizkit tampil pada Sabtu malam. Memang ada hal-hal buruk lain juga terjadi pada Sabtu malam. Namun, kebakaran, penjarahan pedagang, dan ledakan truk pendingin—semuanya terjadi pada hari Minggu. 

Meski begitu, citra agresif Limp Bizkit tidak terelakkan. Mereka kemudian menjadi simbol budaya Nu Metal yang meledak di akhir 1990-an — mencampur rap, rock, dan kemarahan muda yang mentah. Bagi banyak penggemar, energi mereka adalah bentuk ekspresi, namun bagi sebagian lainnya, itu dianggap sebagai bentuk pelampiasan yang berbahaya.

Kini, kenangan atas kontroversi itu kembali mencuat setelah kabar duka meninggalnya sang gitaris Limp Bizkit, Sam Rivers. Kepergian sang gitaris membawa nostalgia bagi para penggemar, sekaligus membuka kembali perbincangan tentang masa-masa kelam band yang sempat mengguncang dunia musik tersebut.

Lebih dari sekadar tragedi, kisah Limp Bizkit di Woodstock ’99 kini diingat sebagai pengingat bagaimana energi musik bisa berubah menjadi simbol sosial yang kompleks — antara ekspresi, kemarahan, dan kegagalan mengendalikan massa. (The Ranger/Z-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |