loading...
Rusia mengintensifkan serangan ke Ukraina pada akhir tahun 2025. Foto/X/@GlobalUpdate00
MOSKOW - Pasukan Rusia menyerang pelabuhan Odesa di Laut Hitam selatan Ukraina, merusak fasilitas pelabuhan dan sebuah kapal. Serangan itu sebagai sinyal untuk intensitas perang pada akhir tahun 2025.
Serangan pada Senin malam itu menyusul serangan lain pada akhir pekan ketika Moskow melakukan serangan drone dan rudal yang berkelanjutan di wilayah sekitar Odesa, yang merupakan rumah bagi pelabuhan-pelabuhan penting bagi perdagangan luar negeri dan impor bahan bakar Ukraina. Serangan-serangan tersebut menyusul ancaman Rusia untuk memutus "Ukraina dari laut".
Mengapa Rusia Mengintensifkan Serangan ke Ukraina pada Akhir Tahun 2025?
1. Rusia Ingin Menghancurkan Infrastruktur Pelabuhan dan Energi
Eskalasi serangan Rusia terhadap Odesa, kota pelabuhan terbesar Ukraina, telah terjadi ketika Washington meningkatkan upaya diplomatik untuk mengakhiri perang. Pejabat Ukraina bertemu dengan anggota delegasi AS pada hari Jumat di Florida sementara utusan AS mengadakan pembicaraan dengan perwakilan Rusia pada hari Sabtu.
“Situasi di wilayah Odesa sangat sulit akibat serangan Rusia terhadap infrastruktur pelabuhan dan logistik,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy kepada wartawan di Kyiv pada hari Senin. “Rusia sekali lagi mencoba membatasi akses Ukraina ke laut dan memblokir wilayah pesisir kita.”
Baca Juga: 11 Miliarder Paling Aneh di Dunia, Salah Satunya Tak Punya Rumah karena Selalu Berkeliling Dunia
2. Menghancurkan Ekonomi Ukraina
Pada hari Selasa, kepala Administrasi Militer Regional Odesa, Oleh Kiper, mengatakan serangan Rusia semalam telah merusak kapal kargo sipil dan gudang di sebuah distrik di Odesa sementara atap bangunan tempat tinggal dua lantai terbakar.
Sementara itu, serangan pada hari Sabtu di pelabuhan Pivdennyi dekat Odesa merusak waduk penyimpanan, kata Wakil Perdana Menteri Ukraina Oleksii Kuleba. Serangan-serangan itu terjadi hanya satu hari setelah serangan rudal balistik, juga di Pivdennyi, yang menewaskan delapan orang dan melukai setidaknya 30 orang.
Ini hanyalah serangan terbaru dalam eskalasi permusuhan di daerah tersebut selama beberapa minggu terakhir.
3. Meneror Rakyat Ukraina
Minggu lalu, Rusia melancarkan salah satu serangan udara terbesar dalam perang di wilayah Laut Hitam, merusak infrastruktur energi dan menyebabkan pemadaman listrik di Odesa, membuat ratusan ribu penduduk tanpa listrik selama beberapa hari.
Kementerian Pertahanan Rusia tidak segera mengomentari serangan tersebut, tetapi Kremlin sebelumnya telah menggambarkan infrastruktur ekonomi Ukraina sebagai "sasaran militer yang sah" selama perang yang berlangsung hampir empat tahun.


















































