Maybank Marathon 2025: Olahraga Lari Dunia yang Menggerakkan Ekonomi Bali

1 month ago 27
 Olahraga Lari Dunia yang Menggerakkan Ekonomi Bali Event lari bersertifikat Elite Label Road Race dari World Athletics ini berlangsung di Gianyar, Bali, pada 24 Agustus dengan melibatkan 13.600 pelari dari dalam dan luar negeri.(Dok. Istimewa)

AJANG olahraga internasional Maybank Marathon 2025 kembali mencatat prestasi gemilang, bukan hanya dari sisi sportivitas dan partisipasi pelari, melainkan juga dari dampak ekonominya yang semakin kuat bagi Bali.

Event lari bersertifikat Elite Label Road Race dari World Athletics ini berlangsung di Gianyar, Bali, pada 24 Agustus dengan melibatkan 13.600 pelari dari dalam dan luar negeri atau meningkat dari 12.700 peserta pada tahun 2024. Lonjakan ini menjadi bukti Maybank Marathon semakin diminati komunitas pelari global, sekaligus mempertegas posisi Bali sebagai destinasi sport tourism unggulan di Asia.

Hasil studi Katadata Insight Center menunjukkan, penyelenggaraan Maybank Marathon 2025 memberikan dampak ekonomi langsung sebesar Rp170,8 miliar, naik tajam dari Rp125 miliar pada tahun sebelumnya. Jika memperhitungkan efek berganda (multiplier effect), nilai ekonominya bahkan mencapai Rp225,5 miliar, tumbuh signifikan jika dibandingkan dengan Rp164 miliar tahun lalu.

Kenaikan tersebut tidak lepas dari peningkatan belanja rata-rata peserta, dari Rp9,8 juta menjadi Rp12,5 juta per orang, mencakup akomodasi, kuliner, transportasi, suvenir, dan wisata. Rata-rata pengeluaran peserta terdiri dari Rp3,8 juta untuk akomodasi, Rp2,3 juta untuk makanan dan minuman, Rp1,8 juta untuk transportasi darat, Rp1,1 juta untuk suvenir, dan Rp3,4 juta untuk aktivitas wisata.

Dampak positif juga dirasakan langsung oleh pelaku usaha lokal. Selama event berlangsung, omzet harian pelaku usaha Bali naik rata-rata 56%, dengan peningkatan jumlah pelanggan harian sebesar 43%.

Presiden Direktur Maybank Indonesia Steffano Ridwan menuturkan, angka peserta tahun 2025, sebanyak 13.600 orang, memberi indikasi kuat bahwa Maybank Marathon semakin diminati baik oleh pelari domestik maupun internasional. "Jika menghitung kerabat peserta yang ikut berkunjung, dampak ekonomi akan jauh lebih besar. Kami bersyukur event ini mampu mendorong perputaran dana yang signifikan di Bali,” ujarnya.

Selain jumlah peserta, durasi rata-rata kunjungan mereka di Bali juga meningkat menjadi 5-6 hari, dibandingkan pada tahun lalu yang berkisar 3-4 hari. Mayoritas peserta (60,9%) datang bersama rekan atau komunitas, diikuti oleh 27,2% bersama pasangan, 15,2% bersama keluarga, dan 12% berangkat sendiri.

Tidak hanya berlari

Peserta tidak hanya berlari, tetapi juga menjelajahi keindahan alam dan budaya Bali. Survei mencatat 74,7% peserta menikmati wisata alam, 37,9% wisata petualangan, 34,5% wisata budaya, 23% wisata kebugaran, dan 21,8% mengunjungi taman rekreasi. Aktivitas ini menjadikan Maybank Marathon sebagai penggerak sektor pariwisata yang semakin beragam.

Kepuasan peserta pun tercatat sangat tinggi. Berdasarkan survei pasca-event, tingkat kepuasan mencapai 98%, dengan 95% peserta ingin kembali mengikuti Maybank Marathon 2026, dan 98% bersedia merekomendasikannya sebagai ajang maraton wajib diikuti.

Project Director Maybank Marathon Widya Permana menyampaikan, “Selain dampak ekonomi, hasil survei yang positif ini membuktikan bahwa kami mampu menggelar event berstandar internasional yang terus kami tingkatkan kualitasnya dari tahun ke tahun.”

Ia menambahkan, ajang yang pertama di Indonesia dengan predikat Elite Label Road Race ini terus memberi dampak positif bagi masyarakat dan sektor pariwisata lokal.

“Maybank Marathon 2025 bukan sekadar kompetisi olahraga, melainkan juga katalis pertumbuhan ekonomi dan pariwisata Bali yang terus berdenyut lebih kuat di panggung internasional,” tutupnya. (I-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |