
UPAYA memperkuat sistem transportasi massal terintegrasi di wilayah Jabodetabek terus dilakukan. Kalangan swasta pun turut berkontribusi dalam mengembangkan sistem transportasi yang modern tersebut.Ini dilakukan PT Minsky Cakrawala Nusa (MCN) bersama Malcon Group dan Unitsky Nusantara Technologies yang memulai pelaksanaan feasibility study (FS) atau studi kelayakan proyek Suspended String Light Rail Transport (SSLRT) sebagai feeder bagi LRT Harjamukti.Hal itu ditandai kegiatan kick off meeting dan penandatanganan surat komitmen oleh perwakilan ketiga pihak, di Jakarta.
Direktur Utama PT MCN Sammy Soru menjelaskan ini menjadi langkah awal menuju penyusunan kajian kelayakan sebagai dasar pengembangan moda transportasi urban berbasis teknologi unitsky string transport (UST), sistem rel melayang (elevated string rail) yang efisien, ringan, dan ramah lingkungan.
Proyek SSLRT tersebut pada tahap awal akan dibangun sepanjang ±11,5 kilometer yang menghubungkan kawasan Mekarsari, Cileungsi, dengan simpul utama stasiun LRT Harjamukti. “Inisiatif ini kami rancang sepenuhnya dengan memaksimalkan pembiayaan swasta, tanpa membebani APBN dan APBD,” ujarnya.
Dalam acara itu, dipaparkan juga potensi pengguna harian, analisis teknis dan finansial awal, serta manfaat strategis proyek dalam mengurangi kemacetan dan memperluas jangkauan layanan LRT Jabodebek.
"Proyek ini diharapkan menjadi solusi mobilitas baru yang efisien, terjangkau dan ramah lingkungan bagi masyarakat di kawasan Cibubur–Cileungsi dan sekitarnya," ucap Sammy.
Sebagai tindak lanjut, MCN, Malcon Group, dan Unitsky Nusantara Technologies, akan menyerahkan surat komitmen bersama tersebut kepada Dirjen Perkeretaapian terkait jangka waktu pelaksanaan feasibility study yang direncanakan selesai dalam enam bulan.
“Melalui komitmen bersama ini, kami ingin memastikan penyusunan FS berjalan efektif dan bisa ditindaklanjuti menuju tahap implementasi,” ujar CEO Unitsky Nusantara Technologies Alsim Mamedov.
Ia melanjutkan dengan terlaksananya kegiatan itu, dimulailah tahap resmi penyusunan feasibility study kereta feeder LRT Harjamukti.
"Kami harap ini menjadi tonggak penting bagi pengembangan sistem transportasi massal modern, inovatif, dan berkelanjutan di wilayah Jabodetabek," pungkasnya. (H-2)