Masuki Musim Penghujan, Ribuan Alat Berat Disiapkan

2 hours ago 2
Masuki Musim Penghujan, Ribuan Alat Berat Disiapkan Kementerian PU telah menyiapkan sebanyak 5.755 unit alat berat serta 382.044 unit bahan banjiran yang disebar ke seluruh provinsi di Indonesia untuk menanggulangi bencana.(MI/Naufal Zuhdi)

MENTERI Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menegaskan bahwa tanggap darurat bencana merupakan salah satu tugas pokok dari Kementerian PU. 

"Bagi Kementerian PU, kecepatan dan ketepatan itu wajib kita utamakan kalau kita bicara masalah tanggap darurat," ujar Dody pada acara Apel Siaga Bencana Satuan Tugas Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana yang digelar di Kantor Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan, Bandung, Jawa Barat pada Selasa (4/11).

Sebagaimana diketahui, dalam beberapa minggu ke belakang, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menyampaikan bahwa Indonesia tengah bersiap memasuki masa musim penghujan.

Oleh karenanya, dalam rangka mendukung kesiapsiagaan bencana, Kementerian PU telah menyiapkan sebanyak 5.755 unit alat berat serta 382.044 unit bahan banjiran yang disebar ke seluruh provinsi di Indonesia untuk menanggulangi bencana yang akan terjadi saat musim penghujan tiba.
 
"Dan di beberapa tempat terjadi banjir, longsor, hingga badai, yang kemudian bencana akan datang. Terutama di Jawa Barat ya, dan beberapa provinsi lainnya kita tengarai memang berat saat musim penghujan. Itu kita cek kesiapan alat-alat berat kita, terus peralatan-peralatan banjiran kita, dan sampai nanti misalnya ada longsor di Sukabumi, kita ternyata geobagnya habis, atau bronjongnya habis, seperti itulah," terang dia.
 
Kementerian PU, sambung Dody, akan memastikan bahwa seluruh alat berat hingga alat banjiran siap digunakan untuk menanggulangi jika terjadi bencana di suatu daerah.

"Kalau kurang, segera kita alokasikan di anggaran kita untuk segera dibeli, sehingga manakala ada bencana, kita dari Kementerian PU sudah siap dan bisa di-deploy at any time," tegasnya.
 
Di samping itu, ia juga menekankan pentingnya koordinasi Balai dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta pemerintah daerah setempat agar tidak terjadi communication gap.
 
"Komunikasi dengan BMKG juga kita berkuat lagi, sehingga kita mendapatkan early warning atas semua aktivitas cuaca ekstrem yang akan terjadi apakah hari ini, besok, atau beberapa hari ke depan. Yang paling penting, kita wajib untuk siap-siaga 24 jam sehari, 7 hari seminggu, karena kita tidak pernah tahu kapan akan ada bencana itu," pungkasnya. (Fal/E-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |