Massa Kecewa Ephorus HKBP Tidak Hadir dalam Aksi di DPRD Taput

1 day ago 4
Massa Kecewa Ephorus HKBP Tidak Hadir dalam Aksi di DPRD Taput Lautan pendemo didepan Kantor DPRD Taput.(MI/Januari Hutabarat. )

Sedikitnya seribuan orang yang menamakan diri Mitra Toba Pulp Lestari (TPL) menyampaikan kekecewaan atas ketidakhadiran Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Victor Tinambunan, dalam aksi unjuk rasa di halaman Gedung DPRD Tapanuli Utara-Sumatera Utara, Rabu (29/10).

Massa yang datang dari sejumlah kabupaten, seperti Samosir, Dairi, Humbang Hasundutan, dan Toba, berkumpul sejak pagi. Mereka menuntut klarifikasi terkait pernyataan Ephorus yang sebelumnya disebut-sebut menyarankan penghentian operasional perusahaan TPL.

Usai pertemuan antara perwakilan massa dengan Bupati dan Kapolres Tapanuli Utara, koordinator aksi, Maju Butarbutar, mengungkapkan pihaknya memperoleh informasi bahwa Ephorus tidak dapat hadir karena sedang memimpin rapat pendeta di Auditorium Seminarium Sipoholon.

“Kami sangat kecewa. Kami datang dari jauh untuk meminta penjelasan langsung. Tidak satupun dari delapan tuntutan yang kami sampaikan mendapat jawaban,” ujarnya.

Delapan Tuntutan Massa
Dalam aksi tersebut, massa menyampaikan delapan tuntutan, antara lain:
1. HKBP dikembalikan pada fungsi gereja yang melayani jemaat.
2. Gereja harus menjadi ruang kebenaran dan keadilan, bukan arena kepentingan politik internal.

3. Menghentikan tindakan yang dianggap sebagai penghakiman terhadap pendeta yang memiliki perbedaan pandangan teologis.
4. Tidak menjadikan HKBP sebagai kepemilikan kelompok atau pribadi.
5. Jabatan Ephorus bersifat sementara dan wajib dipertanggungjawabkan kepada jemaat.

6. Pemerintah pusat dan daerah diminta turut membantu penyelesaian persoalan yang muncul di masyarakat.

7. Ephorus diminta menghentikan tindakan yang dinilai dapat memecah belah jemaat.

8. Menegaskan bahwa keberadaan perusahaan dan investor dinilai berperan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah Toba dan sekitarnya.

Massa menyatakan akan melanjutkan aksi dalam tiga hari mendatang, dengan jumlah peserta lebih besar, bila tidak ada penjelasan resmi dari Ephorus. “Kami siap datang ke Pearaja atau ke Seminarium Sipoholon untuk menunggu jawaban yang tegas,” ujar Maju.

Sementara itu, upaya konfirmasi Media Indonesia kepada Ephorus HKBP melalui panggilan telepon dan pesan WhatsApp belum memperoleh jawaban hingga berita ini diterbitkan. (H-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |