Mantan Kepala Negara Seremonial Korea Utara Kim Yong Nam Meninggal Dunia di Usia 97 Tahun

6 hours ago 2
Mantan Kepala Negara Seremonial Korea Utara Kim Yong Nam Meninggal Dunia di Usia 97 Tahun Kim Yong Nam, mantan kepala negara seremonial Korea Utara yang setia kepada tiga generasi keluarga Kim, meninggal dunia pada usia 97 tahun akibat gagal organ. (KCNA)

KIM Yong Nam, mantan kepala negara seremonial Korea Utara sekaligus pendukung setia tiga generasi dinasti Kim, meninggal dunia pada usia 97 tahun. Kabar tersebut diumumkan media pemerintah Korean Central News Agency (KCNA), Minggu (3/11).

KCNA melaporkan Kim Yong Nam meninggal akibat gagal organ multipel dan menyebutnya sebagai “revolusioner generasi lama yang meninggalkan pencapaian luar biasa dalam sejarah pembangunan partai dan negara.” Pemerintah Korea Utara telah menggelar upacara pemakaman kenegaraan untuk menghormatinya.

Lahir pada masa penjajahan Jepang di Semenanjung Korea, Kim Yong Nam berasal dari keluarga yang disebut KCNA sebagai “patriot anti-Jepang.” Ia menempuh pendidikan di Universitas Kim Il Sung di Pyongyang dan melanjutkan studi di Moskow sebelum memulai kariernya pada 1950-an.

Karier politiknya berkembang pesat di bawah tiga pemimpin Korea Utara: Kim Il Sung, Kim Jong Il, dan Kim Jong Un. Ia sempat menjabat sebagai menteri luar negeri, dan kemudian dipercaya sebagai ketua Majelis Rakyat Tertinggi dari tahun 1998 hingga 2019, posisi yang setara dengan kepala negara secara seremonial.

Meskipun kekuasaan nyata tetap berada di tangan keluarga Kim, Kim Yong Nam dikenal sebagai wajah diplomatik Korea Utara di panggung internasional. Pada 2018, ia memimpin delegasi Korea Utara ke Korea Selatan untuk menghadiri Olimpiade Musim Dingin PyeongChang, di mana ia bertemu Presiden Moon Jae-in. Dalam kesempatan itu, ia juga didampingi oleh Kim Yo Jong, adik perempuan Kim Jong Un.

Sebelumnya, Kim Yong Nam juga menghadiri dua KTT antar-Korea. Pada 2000 dengan Presiden Kim Dae-jung, dan pada 2007 dengan Roh Moo-hyun. Menteri Unifikasi Korea Selatan saat itu, Chung Dong-young, mengenang Kim Yong Nam sebagai sosok yang “sering berbicara tentang perdamaian di Semenanjung Korea.”

Mantan diplomat Korea Utara yang kini menetap di Seoul, Thae Yong Ho, menyebut Kim Yong Nam sebagai sosok yang berhati-hati dan tidak pernah menimbulkan kontroversi. “Ia tidak pernah menyatakan pendapat pribadi. Ia tidak punya sekutu dekat atau musuh. Ia hanya mengulang apa yang dikatakan keluarga Kim,” ujarnya.

Thae menambahkan, “Kim Yong Nam adalah contoh sempurna bagaimana bertahan lama di Korea Utara.” Berbeda dari banyak pejabat tinggi lainnya yang terpuruk, diasingkan, atau dieksekusi, Kim Yong Nam berhasil mempertahankan posisinya hingga pensiun pada April 2019.

Kematian Kim Yong Nam menandai berakhirnya satu era bagi generasi pejabat lama Korea Utara yang hidup di bawah tiga pemimpin berbeda, tetap loyal, dan selamat dari gelombang pembersihan politik yang keras di negara tertutup itu. (BBC/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |