Salah satu acara di Festival Mangga Pemalang(Ist)
DESA Penggarit, Kabupaten Pemalang, dikenal luas sebagai sentra penghasil mangga unggulan. Salah satu produknya, Mangga Istana, kini telah menembus pasar mancanegara dengan tujuan ekspor ke Singapura, Kanada, Amerika Serikat, dan Vietnam.
Untuk memperkuat branding dan nilai ekonomi buah khas ini, Pemerintah Desa Penggarit secara rutin menyelenggarakan Festival Mangga Pemalang setiap dua tahun sekali. Tahun ini, festival digelar di Lapangan Desa Penggarit, Kecamatan Taman, pada Sabtu (1/11), dan dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi.
“Hari ini kita melaksanakan Festival Mangga, sebuah momentum nasional bahkan internasional. Kegiatan ini diadakan setiap dua tahun sekali dan menjadi ajang promosi potensi daerah,” ujar Gubernur Ahmad Luthfi.
Menurutnya, Festival Mangga Pemalang tidak hanya menjadi ajang pameran buah unggulan, tetapi juga momentum untuk menumbuhkan ekonomi kreatif berbasis potensi lokal. Ia mengapresiasi Pemerintah Desa Penggarit dan Pemerintah Kabupaten Pemalang yang telah menjadi pelopor ekonomi desa melalui budi daya dan pengembangan produk Mangga Istana.
“Mangga Istana tidak hanya buah, tapi juga bisa diolah menjadi produk turunan seperti keripik atau tepung mangga. Ini menggerakkan ekonomi kreatif dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat,” jelas Gubernur.
Selain mendorong ekonomi masyarakat, festival ini juga menonjolkan nilai budaya dan kearifan lokal. Salah satu atraksi menarik adalah arak-arakan pengantin mangga, yaitu Mangga Wirasangka sebagai pengantin pria dan Mangga Arumanis sebagai pengantin wanita. Dua jenis mangga itu menjadi simbol asal mula Mangga Istana, hasil persilangan antara keduanya. Nama “Istana” disematkan karena varietas ini pernah dihadiahkan ke Istana Kepresidenan dan menjadi salah satu mangga favorit Presiden RI.
“Ada nguri-uri budaya yang luar biasa di sini. Ritual pengantin mangga ini menunjukkan bagaimana budaya dan kearifan lokal dijaga sekaligus dikembangkan,” tutur Ahmad Luthfi, yang hadir didampingi Bupati Pemalang Anom Widiyantoro.
Gubernur berharap kegiatan ini dapat digelar setiap tahun, bukan dua tahun sekali, agar manfaatnya semakin besar bagi masyarakat. Pemprov Jawa Tengah siap memberikan dukungan penuh untuk pengembangan festival sekaligus memperluas jaringan pemasaran produk lokal.
“Jika setiap desa mampu mengembangkan potensi wilayah, budaya, dan ekonomi lokalnya, kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah akan meningkat,” tukas Gubernur.
Kepala Desa Penggarit, Imam Wibowo, menyampaikan Festival Mangga Pemalang tahun ini merupakan penyelenggaraan yang ketiga. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini lahir dari keinginan untuk membantu petani saat harga mangga turun pada musim panen.
“Pada Festival Mangga 2022 lalu, transaksi mencapai Rp1,5 miliar dalam dua hari. Tahun ini kami optimistis bisa lebih tinggi agar petani mangga semakin sejahtera,” ujarnya.(M-2)


















































